Jalan Ke Surga Telah Rata
Pembukaan: Kesempatan kali ini kita masih meneruskan mempelajari kitab Taurat. Seperti yang sudah anda ketahui, Taurat adalah bagian pertama dari Kitab-Kitab Tulisan Para Nabi, yang di dalamnya masih terbagi lagi dalam lima kitab. Kitab pertama, yaitu kitab kejadian di dalamnya kita melihat bagaimana sampai dosa masuk ke dalam dunia, membawa penderitaan, kematian dan kutukan bersamanya. Tapi di sana pun kita melihat bagaimana Allah merancang sebuah rencana untuk menyelamatkan Adam dan keturunannya dari hukuman dosa, yaitu api neraka yang kekal. Kita pun telah belajar bahwa Allah berjanji akan mengutus seorang Penebus, seseorang yang akan mati untuk orang-orang berdosa, sehingga Allah dapat mengampuni orang-orang yang berdosa itu, tanpa mengkompromikan kebenaranNya. Kitab Kejadian juga mengajar kita bagaimana Allh memilih Ibrahim, dan berjanji akan menjadikan Ibrahim sumber dari sebuah bangsa yang baru, bangsa yang akan menjadi berkat bagi seluruh kaum di muka bumi, karena dari bangsa ini, akan muncul Kitab Suci, para nabi dan akhirnya sang Penebus.
Dalam buku ke dua Taurat, yaitu Keluaran, kita melihat bagaimana Allah membebaskan umat Israel dari rantai perbudakan mereka di negeri Mesir melalui nabinya Musa. Allah sendiri yang memimpin umat Israel ini berjalan ke padang pasir, sampai akhirnya mereka tiba di gunung Sinai. Di gunung ini, Allah memberikan hukum-hukumnya kepada orang Israel, dan mengajar mereka jalan pengampunan dosa lewat kurban darah.
Dalam pelajaran terakhir, kita lihat di sana bagaimana Allah memerintahkan Musa untuk mendirikan bagiNya sebuah tenda yang istimewa, Tenda Pertemuan (tabernakel) supaya Ia dapat berdiam di tengah-tengah mereka. Setelah segala sesuatu siap, “awan menutupi Tenda Pertemuan dan kemuliaan Allah memenuhi Kemah itu.” Lewat tenda itu Allah sedang menunjukkan kepada umat Israel bahwa Ia ingin mempunyai hubungan persekutuan yang intim dengan mereka, tapi tidak ada seorang pun yang dapat menghampiri Allah tanpa mempersembahkan kurban darah di altar Tenda Pertemuan. Tenda pertemuan dan pengurbanan hewannya adalah bayangan dan perumpamaan dari sang Penebus yang akan datang dari surga, berdiam di bumi dan mencurahkan darahnya sebagai korban penghapus dosa.
Dalam bagian ke tiga kitab Taurat, yang disebut kitab Imamat, Allah mengilhami Musa untuk menulis hukum-hukum yang menerangkan secara terperinci bagaimana caranya umat Israel harus mempersembahkan kurban yang menutupi dosa kepada Allah. Buku ini sangat terperinci, dan kita tidak punya waktu untuk melihat seluruh isinya. Jika saudara mau mempelajarinya sendiri, maka perhatikanlah ada dua kata yang muncul sekitar 200 kali. Kedua kata ini sengguh-sungguh mewakili seluruh isi kitab Imamat ini. Kata-kata itu masing-masing adalah : KUDUS dan DARAH.
Kenapa begitu sering kedua kata ini muncul? Karena salah satu pesan penting yang daapt ditangkap oleh orang yang membaca kitab ini adalah bahwa Allah itu kudus, dan kemudian, “tidak ada pengampunan dosa, tanpa penumpahan darah.” Nilai dari kitab ke tiga Taurat ini adalah untuk mengajarkan kepada umat Israel bagaiman seorang manusia berdosa dapat menghampiri Allah yang tak bercela dan suci. Dengan jelas Allah menunjukkan bahwa tidak seorang pun dapat menghampiri Dia, kecuali dengan membawa darah sebagai kurban, kurban yang menjadi bayangan tentang bagaimana Penebus yang kudus akan datang ke dalam dunia dan mati untuk orang berdosa, untuk membayar utang dosa mereka.
Dalam sisa waktu yang ada, mari kita tinjau buku yang ke empat, yaitu Kitab Bilangan. Dalam buku ini, kita membaca bahwa umat Israel tinggal di kaki gunung sinai kira-kira setahun. Selama waktu itulah, Allah mengajar mereka banyak hal, dan mengilhami Musa untuk menulis sebagian besar kitab Taurat yang sedang kita baca ini. Tapi Allah tidak bermaksud supaya orang Israel tinggal untuk selamanya di tempat itu. Karena itulah pada suatu hari, Allah memimpin mereka untuk bangkit dan bergerak maju menuju tanah permai yang dijanjikanNya kepada mereka, tanah Kanaan. Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa pada hari mereka berangkat meninggalkan kaki gunung sinai, awan kemuliaan Allah yang menutupi Kemah Pertemuan naik, dan mulai bergerak di hadapan mereka. Allah sendiri yang memimpin mereka, dalam awan pada siang hari , dan dalam tiang api pada waktu malam untuk menunjukkan jalan bagi mereka. Jadi orang Israel mengikuti tiang awan dan tiang api itu sampai akhirnya mereka tiba di perbatasan negeri Kanaan. Negeri yang dijanjikanNya kepada nenek moyang umat Israel ratusan tahun sebelumnya ini, sekarang disebut Palestina.
Tapi, Kanaan sekarang adalah tanah yang ada penduduknya. Dan penduduk Kanaan adalah orang-orang yang perkasa, dan mereka banyak. Nah, kalau begitu bagaimana orang Israel dapat memiliki tanah ini? Hanya ada satu jawaban: Allah yang akan memberikan tanah itu buat mereka. Tidak ada masalah yang terlalu sukar untuk Allah. Allah yang berjanji pada Ibrahim: “Aku akan memberikan tanah Kanaan ini kepada keturunanmu,” adalah Allah yang sama yang telah membawa umat Israel sampai ke perbatasan negeri itu telah merencanakan untuk membinasakan penduduk Kanaan dan menyerahkan tanah itu kepada keturunan Ibrahim, yaitu orang-orang Israel ini. Kita harus tahu saudara, bnahwa dosa penduduk Kanaan ini sangatlah besar, mereka adalah orang-orang yang tidak bermoral yang bahkan mempersembahkan anak mereka sebagai kurban untuk dewa-dewa sembahannya. Allah sudah sangat bersabar terhaadp kejahatan penduduk Kanaan ini, tapi mereka terus melakukan keinginan-keinginan mereka yang memalukan dan penuh dosa. Inilah sebabnya, kenapa Allah merencanakan membinasakan mereka dan memberikan tanah itu kepada umat Israel.
Sekarang, mari kita lanjutkan pembacaan kita dari bagian ke empat kitab Taurat, untuk melihat apa yang terjadi setelah umat Israel tiba di perbatasan negeri Kanaan. 1 TUHAN berkata kepada Musa, 2 "Dari setiap suku Israel utuslah seorang dari antara pemimpin-pemimpinnya untuk memata-matai tanah Kanaan yang akan Kuberikan kepada orang Israel. 3 Sesuai dengan perintah Allah itu, Musa mengutus (12 orang, semuanya adalah pemimpin) dari padang gurun Paran. 21 Maka pergilah orang-orang itu … menyelidiki negeri 25 Sesudah menyelidiki negeri itu empat puluh hari lamanya, mata-mata itu kembali dan memberi laporan kepada Musa, Harun dan seluruh umat Israel yang sedang berkumpul di Kades, di padang gurun Paran. Mereka menceritakan apa yang sudah mereka lihat dan menunjukkan buah-buahan yang mereka bawa. Kata mereka kepada Musa, "Kami sudah menyelidiki negeri itu dan melihat bahwa tanahnya kaya dan subur, dan ini sedikit buah-buahan dari sana. Tetapi penduduk negeri itu kuat-kuat. Kota-kota mereka besar-besar dan berbenteng. Lagipula, kami melihat orang-orang keturunan raksasa di sana
30 Tetapi Kaleb menenangkan hati orang-orang yang mengeluh kepada Musa. Kata Kaleb, "Negeri itu harus kita serang dan kita rebut sekarang juga, karena kita cukup kuat untuk mengalahkannya."31 Tetapi orang-orang yang kembali dengan Kaleb itu berkata, "Tidak, kita tidak sanggup menyerang mereka. Penduduk negeri itu lebih kuat dari kita." 32 Lalu mereka menyebarkan cerita bohong di kalangan orang Israel tentang negeri yang sudah mereka mata-matai itu. Kata mereka, "Negeri itu sangat berbahaya, bahkan untuk penduduknya sendiri. Orang-orang yang kami lihat di sana sangat besar badannya. 33 Bahkan kami melihat orang-orang yang seperti raksasa, yaitu keturunan orang Enak. Dibandingkan dengan mereka, kami merasa seperti belalang, dan pasti begitulah anggapan mereka terhadap kami."
(14:1) Sepanjang malam umat Israel berteriak-teriak dan menangis-nangis.2 Mereka mengomel kepada Musa dan Harun dan berkata, "Lebih baik kita mati di Mesir atau di padang gurun ini! Biar kita mati saja! 3 Untuk apa TUHAN membawa kita ke negeri itu? Nanti kita mati dalam peperangan dan istri-istri serta anak-anak kita ditawan. Bukankah lebih baik kembali saja ke Mesir!" 4 Lalu mereka berkata satu sama lain, "Baiklah kita memilih seorang pemimpin dan kembali ke Mesir!" 5 Lalu Musa dan Harun sujud di depan seluruh rakyat. 6 Yosua anak Nun dan Kaleb anak Yefune, dua di antara mata-mata itu, merobek pakaian mereka tanda berdukacita. 7 Mereka berkata kepada seluruh rakyat itu, "Negeri yang kami selidiki itu luar biasa baiknya. 8 Kalau TUHAN berkenan kepada kita, Ia akan membawa kita ke sana dan memberikan tanah yang kaya dan subur itu kepada kita. 9 Janganlah melawan TUHAN, dan jangan takut terhadap orang-orang yang tinggal di negeri itu, sebab dengan mudah kita akan mengalahkan mereka. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, dan TUHAN menyertai kita. Jadi, janganlah takut." 10 Seluruh rakyat mengancam hendak melempari mereka dengan batu sampai mati. Tetapi tiba-tiba orang-orang itu melihat cahaya kemilau TUHAN muncul di atas Kemah-Nya. 11 TUHAN berkata kepada Musa, "Berapa lama lagi orang-orang ini melawan Aku? Sampai kapan mereka tidak mau percaya kepada-Ku, walaupun Aku sudah membuat begitu banyak keajaiban di antara mereka?
Mari berhenti dulu sebentar. Saudara dengar tidak bagaimana umat Israel itu merendahkan dan menghina Allah? Kelihatan tidak ketidakpercayaan mereka? Apakah saudara perhatikan bagaimana mereka memfitnah Allah, menuduhnya tidak bisa dipercaya? YA, sangat besar dosa umat Israel kepada Allah pada hari itu. Mereka tidak percaya pada Allah yang berjanji dan pada janji Allah untuk memberikan tanah Kanaan kepada mereka. Mereka sama seperti orang-orang jaman sekarang yang berkata, “kami percaya paad Allah dan nabi-nabi” tapi, sesungguhnya mereka tidak benar-benar percaya pada Allah, dan pada nabi-nabiNya, karena mereka tidak percaya pada janji Allah yang dikatakan para nabi itu yang tertulis dalam Kitab Suci. Saudaraku, ketidak percayaan adalah dosa yang sangat serius dihadapan Allah.
Cukup dulu komentarnya, mari lanjutkan pembacaan kita dari Kitab Suci.
26 TUHAN berkata kepada Musa dan Harun, 27 "Sampai kapan orang-orang jahat itu mengomel terhadap Aku? Semua keluhan mereka sudah Kudengar. 28 Kamu harus menjawab mereka begini: TUHAN berkata, 'Aku bersumpah demi Aku yang hidup bahwa kamu akan Kuperlakukan seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku. Aku, TUHAN, sudah berbicara. 29 Kamu sudah mengomel terhadap Aku. Sebab itu kamu akan mati, dan mayat-mayatmu berserakan di padang gurun ini. 30 Selain Kaleb dan Yosua, tak seorang pun di antara kamu yang berumur dua puluh tahun ke atas akan memasuki negeri yang Kujanjikan kepadamu itu. 31 Kamu telah berkata bahwa anak-anakmu akan ditawan. Tetapi merekalah yang akan Kubawa ke negeri yang kamu tolak itu, dan negeri itu akan menjadi tanah air mereka. 32 Sedangkan kamu akan mati di padang gurun ini. 35 Aku bersumpah bahwa Aku akan melakukan hal itu terhadap kamu, orang-orang jahat yang bersekongkol untuk melawan Aku. Di padang gurun ini kamu semua akan mati. Aku, TUHAN, sudah berbicara.'"
36 ¶ Orang-orang yang telah diutus Musa untuk menyelidiki tanah itu, kembali membawa laporan yang tidak benar tentang negeri itu, dan hal itu menyebabkan orang Israel mengomel terhadap TUHAN. Karena itu TUHAN menghukum mereka sehingga mereka mati kena penyakit. 38 Dari kedua belas mata-mata itu hanya Yosua dan Kaleb yang masih hidup.
Dari antara mereka yang pergi menyelidiki tanah itu, hanya Yosua dan Kaleb yang tetap hidup, karena mereka percaya kepada firman Allah.
Jadi saudaraku, anda dengar sendiri bagaimana karena ketidakpercayaan pada Allah, mereka menolak tanah perjanjian Allah itu, yang sama saja dengan menolak Allah sendiri. Dan akibatnya, mereka harus mati di padang gurun, tidak menikmati apa pun dari perjanjian Allah. Saudara, perhatikanlah bahwa tidak percaya kepada sabda Allah adalah tragedi yang mengerikan . Allah harus menghukum semua orang yang menolak untuk percaya kepadaNya. Siapa pun yang menghina dan salah memperlakukan Sabda Allah di dalam Kitab Suci, sama saja menyebut Allah itu pendusta dan orang seperti itu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan kekalNya. Allah sama sekali tidak menginginakan ada orang yang binasa dalam ketidakpercayaan. Allah ingin semua orang percaya pada Jalan Lurus Keselamatan yang telah ditetapkanNya, tapi setiap orang harus memutuskan bagi dirinya sendiri. Siap yang menolak untuk mempercayai Sabda Allah akan binasa. Dengarkanlah peringatan Roh Allah yang Kudus melalui nabiNya: “kalau hari ini kamu mkendengar suara Allah, janganlah kamu berkeras kepala seperti leluhurmu, ketika mereka memberontak terhadap Allah, dan menguji Allah di padang pasir. Saudara-saudaraku, hati-hatilah jangan sampai ada di antaramu seorang yang hatinya penuh dosa dan tidak percaya, sehingga ia berbalik dan menjauhi Allah yang hidup.”
Sahabat pendengar sekalian, terimakasih telah mendengarkan siaran ini. Kali yang akan datang, insya Allah akan kita lihat bagaimana semua orang yang menolak untuk percaya atau beriman kepada Allah, mati di padang gurun, persis seperti yang Allah katakan… Alalh memberkati saudara selagi saudara mengingat-ingat peringatan yang diberikan Kitab Suci: “jadi saudara-saudaraku hati-hatilah jangan sampai ada di antaramu, seorang yang hatinya penuh dosa dan tidak percaya, sehingga ia berbalik dan menjauhi Allah yang hidup.