Jalan Ke Surga Telah Rata
Pembukaan: Dalam pelajaran yang lalu, kita telah melihat bagaimana Israel dengan mudah berbalik dari Allah yang hidup dan sejati, lalu memilih patung berbentuk lembu sebagai allah mereka. Mereka lakukan ini waktu Musa sedang berada di atas gunung Sinai selama 40 hari 40 malam menerima Firman Allah. Hari ini apa yang akan kita dengar tidak sengeri yang kemarin.., tapi kita perlu mendengarnya dengan teliti, karena kisah kali ini adalah kisah yang sangat berarti. Hari ini akan kita lihat rencana Allah yang sangat tidak lazim, rencana untuk membuat suatu tempat pertemuan. Tempat pertemuan yang memungkinkan Allah mengajar umat Israel bagaimana mereka dapat mendekati, bertemu dan menyembah Allah. Pelajaran kita hari ini, adalah tentang "Kemah Pertemuan."
Membaca dalam Taurat, kitab Keluaran pasal 24, demikian kata Kitab Suci: 16 Cahaya kehadiran TUHAN turun di atas gunung itu dan orang Israel melihatnya seperti api yang menyala di puncak gunung. Enam hari lamanya awan menutupi gunung itu, dan pada hari yang ketujuh TUHAN memanggil Musa dari awan itu. 18 Lalu Musa terus mendaki sampai ia masuk ke dalam awan itu. Empat puluh hari empat puluh malam Musa tinggal di situ.; TUHAN berkata kepada Musa, 2 "Suruhlah orang Israel membawa persembahan kepada-Ku. Siapa yang tergerak hatinya, harus membawa persembahan 3 berupa: emas, perak dan perunggu; 4 kain linen halus, kain wol biru, ungu dan merah, kain dari bulu kambing, 5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit halus, kayu akasia, 6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak upacara dan untuk dupa yang harum, 7 macam-macam batu permata untuk ditatah pada efod dan tutup dada Imam Agung. 8 Suruhlah bangsa itu membuat sebuah kemah untuk-Ku, supaya Aku dapat tinggal di tengah mereka. 9 Kemah dan perlengkapannya harus mereka buat menurut rencana yang akan Kutunjukkan kepadamu."
Dengarkah saudara apa yang dikatakan Allah kepada Musa ? Allah mengatakan akan berdiam di tengah orang Israel dalam sebuah tempat yang harus didirikan oleh Musa. Kenapa Allah mau tinggal di tengah-tengah orang-orang berdosa..? Kenapa Allah yang roh dan tidak memerlukan apa-apa lagi itu, mau repot-repot berbicara kepada orang Israel yang sudah berbalik dariNya? Seperti yang sudah kita tahu, Allah menciptakan manusia supaya Allah dapat mempunyai hubungan yang intim dengan manusia. Dosa manusia membuat hubungan yang intim itu hancur, tapi Allah sudah membentuk dan menetapkan sebuah jalan kebenaran. Jalan kebenaran itu memungkinkan manusia kembali kepadaNya. Karena ada rencana Allah yang bersifat kekal dan karena besarnya rasa kasihan Allah kepada manusia, Allah mau menempatkan hadiratNya yang penuh kemuliaan di tengah-tengah kaum Israel. Dengan memakai sebuah kemah khusus dan hukum yang sangat khusus, Allah ingin memberi ilustrasi bagaimana supaya keturunan Adam dapat menghampiri Allah.
Kita sudah mengetahui hal ini tentunya, yaitu bahwa karena Allah itu kudus, kita tidak bisa dengan sembarangan menghampiriNya. Karena alasan inilah Allah menyuruh orang Israel membangun sebuah kemah yang memungkinkan Allah hadir di tengah-tengah mereka dalam kesucain dan kemuliaanNya. Selain itu, dengan kemah yang sangat istimewa ini Allah mau mengajar generasi yang akan datang banyak pelajaran penting tentang diriNya , maupun tentang Juruselamat yang akan diutusNya ke dalam dunia.
Sebelum lebih jauh kita mempelajari perintah Allah kepada Musa mengenai kemah pertemuan itu, kita harus tahu bahwa Allah memerintahkan pembuatan tenda ini bukan karena Allah sendiri membutuhkan tempat tinggal, atau tempat bernaung. Tidak! sama sekali tidak! Allah yang Maha Tinggi, Pencipta langit dan bumi, tidak dapat ditampung dalam bangunan buatan manusia. Dalam tulisan para nabi dikatakan begini: "1 TUHAN berkata, "Langit adalah takhta-Ku, dan bumi tumpuan kaki-Ku. Jadi rumah macam apakah hendak kaubangun untuk-Ku, dan tempat apakah hendak kaujadikan kediaman-Ku? 2 Bukankah tangan-Ku yang membuat semuanya ini, sehingga semuanya ini terjadi?
Tapi kenapa Allah memerintahkan orang Israel untuk mendirikan sebuah tenda di mana Roh dan kemuliaanNya akan berdiam? Saudaraku, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Allah rindu untuk bersekutu dengan anak keturunan Adam ini, selain bahwa Allah mau memberikan ibarat tentang cara manusia bisa mendapatkan pengampunan dari dosa dan karenanya berhak untuk hidup bersama Allah di surga buat selama-lamanya.
Telah pula disebutkan di awal pertemuan tadi, bahwa tenda yang didirikan oleh Musa atas perintah Allah ini bukanlah tenda biasa, melainkan tenda yang sangat khusus. Malah sebenarnya, ada 50 pasal dalam Kitab Suci yang menggambarkan bagaimana pembangunan tenda itu berlangsung! Pasal-pasal yang sangat terperinci tentang tenda itu terpaksa harus kita lewati karena keterbatasan waktu. Kita hanya akan membahas intisari dari hal-hal yang sangat penting saja mengenai tenda opertemuan itu.
Hal pertama yang harus saudaraku ketahui, adalah bahwa Tenda Pertemuan yang diperintahkan Allah itu, harus terdiri dari dua ruangan. Tenda Pertemuan sendiri hanya satu, tapi di dalam tenda itu, ada tirai yang sangat indah dan berat yang memisahkan satu ruangan dari ruangan lainnya. Ruang yang pertama bernama Ruang Suci. Ke dalam ruangan itu, hanya para imam atau pemimpin agama yang boleh masuk. Para imam ini, adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah sendiri dari keturunan Harun, yang bertugas untuk membunuh binatang kurban sebagai kurban pengganti dosa. Ada tiga benda di dalam ruangan ini: meja emas tempat orang membakar dupa, sebuah lampu minyak, dan satu meja lagi di mana di atasnya ditaruh roti khusus yang dipersembahkan kepada Allah dalam penyembahan.
Ruangan yang ke dua, disebut Ruang Maha Suci. Ruangan ini disebut demikian karena setelah Musa selesai membuat tenda ini Allah akan turun dan memenuhi ruangan itu dengan keagugan kemuliaanNya. Ruangan Maha Suci ini merupakan gambaran dari surga, atau firdaus. Artinya, ruangan itu adalah kepunyaan Allah, itu sebabnya, Alalh memberitahu Musa bahwa siap pun yang masuk ke dalam ruangan Maha suci pasti akan mati. Kecuali Imam Besar yang masuk ke dalam sana setahun sekali, tidak ada lagi orang lain yang bisa memasukinya. Dan waktu Imam Besar itu masuk ke dalamnya, ia harus membawa ke dalam ruangan itu darah penebusan bagi dosanya, maupun bagi dosa orang banyak. itulah ketentuan yang ditetapkan oleh Allah sendiri.
Di dalam ruang Maha Suci itu, Allah menyuruh Musa menempatkan sebuah kotak dari kayu Akasia yang dilapis dengan emas murni. Kotak itu disebut Tabut Perjanjian. Di dalam tabut itu, tersimpan dua loh batu yang bertuliskan kesepuluh hukum Allah. Di atas tabut di taruh penutup dari emas, yang harus diperciki dengan darah kurban binatang setahun sekali, sehingga Allah daapt mengampuni umat Israel karena dosa mereka. Itulah sebabnya tutup dari emas ini dinamakan Tutup Pendamaian.
Setelah itu, Allah menunjukkan kepada Musa bagaimana membuat sebuah tirai tinggi untuk memagari Kemah/ Tenda Pertemuan. Dinding itu, dinding dari halaman harus terbuat dari tirai putih. Dan pada tirai yang menjadi dinding halaman itu, harus dibuat satu pintu. Jadi, tidak ada yang dapat memasuki halaman kemah dari sembarang tempat. Setiap orang yang mau masuk ke dalam halaman Kemah Pertemuan, harus melewati pintu itu. Tidak ada jalan lain. Di dalam halaman, di depan pintu masuk, Allah menyuruh Musa untuk menaruh sebuah altar tembaga. Jadi siapa pun yang masuk ke dalam halaman, harus melewati altar itu lebih dulu. Dengan semua ini, Allah ingin mengajar orang Israel dan semua keturunan Adam jalan yang dapat memampukan mereka menghampiri Allah. Yaitu dengan cara/jalan mempersembahkan n kurban darah.
Setiap orang yang ingin masuk ke halaman "tempat kediaman Allah" harus masuk dengan membawa binatang kurban sebagai pembayaran atas dosa. Dengan semua ini, Allah sedang mengajar umat Israel bahwa tidak seorang pun dapat datang menghampiri Allah, tanpa mendasari kedatangannya pada darah adri kurban yang ia persembahkan di altar di depan pintu masuk itu. Inilah sebabnya Allah mengatakan kepada Musa: "11 Nyawa setiap makhluk ada di dalam darahnya. Karena itu TUHAN memerintahkan supaya semua darah disiramkan ke atas mezbah supaya dosa-dosa umat dihapuskan. Darah yaitu nyawa, menghapuskan dosa. " Karena itulah jika ada orang yang ingin datang meyembah Allah, ia harus membawa kerbau jantan, domba, atau burung. Karena darah binatang yang dibawanya itulah yang menjadi 'tiket masuk" baginya. Di depan altar kurban, orang itu harus meletakan tangannya di atas kepala binatang yang ia bawa, mengaku kepada Allah bahwa ia seorang berdosa, dan pantas mati karena perbuatannya itu. Setelah itu imam menyembelih binatang tersebut. Oleh iman darah binatang itu dipercikan ke atas altar dan ke tanah di sekitar altar, dan binatangnya sendiri dibakar di atas altar. Dengan cara begini, Allah dapat mengampuni dosa orang yang bersalah, karena hewan yang tidak bercacat sudah mati, menggantikan dia.
Orang-orang Israel harus mengulang-ulang persembahan kurban ini dari tahun ke tahun. Karena kurban binatang tidak dapat memuaskan kekudusan Allah untuk selamanya. Semua itu adalah ilustrasi tentang sang Penebus yang sudah datang dan kemudian mati sebagai pengganti atau tumbal bagi orang-orang berdosa. Karena kematianNya, Allah dapat mengampuni keturunan Adam secara permanen, tanpa mengkompromikan kebenaranNya.
Untuk menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh Sang Penebus buat orang-orang berdosa, Allah menetapkan bagi orang Israel satu hari dalam setiap tahun, pada saat Imam Besar diperbolehkan masuk ke dalam ruang Maha Suci, yaitu Hari Raya Pendamaian. Pada hari itu (kira-kira pada bulan Oktober) Imam Besar akan memercikkan darah ke atas tutup pendamaian. Ia tidak boleh masuk ke sana tanpa membawa darah bagi penebusan dosanya sendiri dan dosa orang banyak. Sama seperti ini juga, Alalh memberitahukan gambaran bagaiman sang Penebus akan datang mencurahkan darahNya sehingga Allah dapat mengampuni orang berdosa, dan menerima mereka di dalam hadiratNya untuk selama-lamanya.
Saudaraku pendengar sekalian, sungguh pelajaran kita hari ini sangatlah dalam dan indah. Ada begitu banyak hal yang masih ingin kami katakan, tapi waktu yang tersedia semakin sempit. Meskipun begitu, sebelum kami mengucapkan salam perpisahan, masih ada lagi satu hal yang harus saudara pahami tentang Tenda Pertemuan itu. Dalam pasal terakhir kitab keluaran, Kitab Suci berkata: "orang Israel telah menmyelesaikan pekerjaan itu seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa. Musa memeriksa segalanya dan melihat bahwa mereka telah melakukan segalanya seperti yang diperintahkan Allah, lalu Musa memberkati mereka.kemudian turunlah awan menutupi kemah Allah dan kemah itu penuh dengan cahaya kehadiran Allah, oleh karena itu Musa tidak dapat masuk ke situ."
Saudara, dari apa yang terjadi pada saat itu, cahaya yang begitu terang, bahkan melebihi terang matahari. ada satu gambaran yang ditunjukkan Allah mengenai berkat yang lebih besar yang akan datang pada saat Sang Penebus turun dari surga untuk berdiam di antara anak manusia. Sang Penebus itu sendiri adalah "tenda pertemuan" sejati yang Alalh berikan supaya kita dapat mempunyai hubungan yang dekat dan indah dengan Alalh untuk selamanya , seperti yang tertulis dalam Injil: "Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan Sabda sudah ada. Sabda ada bersama-sama dengan Allah dan Sabda sama dengan Allah. sabda sudah menjadi manusia, Ia tinggal di antara kita, dan kita sudah melihat keagunganNya. Dia itulah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia."
Ya, Sang Penebus inilah yang memenuhi semua gambaran, semua ibarat yang ada pada Kemah Pertemuan dan pengurbanan hewan, sebab Dia bukan cuma datang ke dalam dunia, dan tinggal bersama kita, tapi juga mencurahkan darahnya sebagai korban yang sempurna untuk orang-orang berdosa, sehingga kita dapat mempunyai hubungan yang intim dengan Allah.
Apakah yang kita pelajari ini susah untuk dimegerti? Kalau begitu mari kita ingat bahwa kadang-kadang ada hal-hal di dalam firman Allah, yang tidak kita mengerti.. tapi hal itu tidak akan menjadi penghalang terhadap kenyataan bahwa hal itu benar. Kiranya kita tidak melupakan apa yang dikatakan kitab suci: "PikiranKu bukanlah pikiranmu, rancanganKu bukanlah rancanganmu.. Setinggi langit dari atas bumi, begitulah tingginya jalanKu dari jalanmu, pikiranKu dari pikiranmu.
Selesailah waktu kita hari ini. kiranya Allah memberkati saudara.. salam perpisahan kami sampaikan bersama ayat suci ini: " O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!