Jalan Ke Surga Telah Rata
Pembukaan: Dalam tiga pelajaran yang terakhir, kita melihat di sana bagaimana Allah berbicara kepada Umat Israel dari atas Gunung Sinai, di tengah api, guntur dan kilat dan memberikan Sepuluh Hukumnya kepada mereka. Di sana juga kita pelajari bahwa Allah memerintahkan Musa mendirikan altar untuk mempersembahkan kurban. Pada pelajaran lalu, kita juga melihat alasan kenapa Allah memerintahkan Musa untuk mempersembahkan kurban di kaki gunung itu.. masih ingat? Ya, karena pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah itu adalah kematian. Dan melanggar salah satu saja dari Sepuluh Hukum itu, ia telah melanggar seluruh hukum. Jadi untuk menggantikan orang yang bersalah itu dari kematian, orang Israel harus membawa kurban hewan yang tidak bercacat kepada Allah sebagai persembahan tebusan dosanya. Jadi hewan itulah yang mati menggantikan orang yang berdosa. Dengan cara ini, Allah membuktikan dirinya benar dan adil karena Alalh hanya dapat mengampuni dosa karena ada darah yang tertumpah dari kurban yang tak bercacat.
Pelajaran kita hari ini berjudul “Hukum yang Dilanggar.” Sampai saat hal ini terjadi, Umat Israel yang dipimpin Musa masih berkemah di kaki Gunung Sinai. Sekarang mari kita kembali kepada kitab Taurat untuk melihat apa yang terjadi setelah Allah memberikan kepada mereka kesepuluh hukum itu.
Dalam pasal 24 kitab Keluaran tertulis: "12 Kemudian TUHAN berkata kepada Musa, "Datanglah kepada-Ku di atas gunung. Di situ akan Kuberikan kepadamu dua batu yang Kutulisi dengan semua hukum-Ku. Semua hukum itu Kuberikan untuk pengajaran bagi bangsa itu." 13 Lalu Musa dan Yosua pembantunya bersiap-siap dan Musa mendaki gunung kediaman TUHAN itu. 14 Musa telah berpesan kepada para pemimpin Israel, "Tunggulah di perkemahan ini sampai kami kembali. Harun dan Hur ada bersama kamu di sini. Siapa ada persoalan, boleh menghadap mereka untuk mendapat penyelesaian." 15 Musa mendaki Gunung Sinai, lalu ia ditutupi segumpal awan. 16 Cahaya kehadiran TUHAN turun di atas gunung itu dan orang Israel melihatnya seperti api yang menyala di puncak gunung. Enam hari lamanya awan menutupi gunung itu, dan pada hari yang ketujuh TUHAN memanggil Musa dari awan itu. 18 Lalu Musa terus mendaki sampai ia masuk ke dalam awan itu. Empat puluh hari empat puluh malam Musa tinggal di situ.”
Mari sejenak kita berhenti di sini. Kali yang akan datang, akan kita lihat apa yang dikatakan Allah kepada Musa selama waktu 40 hari 40 malam ia bersama dengan Allah di atas gunung itu.. tapi hari ini, kita akan lebih dulumelihat kepada umat Israel yang berkemah di kaki gunung menunggu Musa kembali. Kita semua tahu, betapa beratnya menanti dengan sabar. Apalagi kalau menantikan Allah melakukan sesuatu. Jauh lebih gampang untuk menyerah, melupakan Firman Allah dan berusaha sendiri mencari jalan keluar. Jadi apa yang akan kita baca tentang orang Israel ini, sangatlah penting bagi kita-amat sangat penting. Dan dengan cerita ini, Allah ingin memperingatkan kita. Kita baca pada pasal 32: “1 Waktu bangsa Israel melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung, tetapi masih di sana juga, mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya, "Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa, orang yang telah membawa kita keluar dari Mesir; jadi buatlah untuk kami ilah yang akan memimpin kami." 2 Lalu Harun berkata kepada mereka, "Lepaskanlah anting-anting emas yang dipakai istri-istri dan anak-anakmu, dan bawalah kepadaku." 3 Maka mereka melepaskan anting-anting emas masing-masing dan membawanya kepada Harun. 4 Harun mengambil anting-anting itu, lalu dileburnya dan dituangnya ke dalam sebuah cetakan dan dibuatnya sebuah patung sapi. Bangsa itu berkata, "Hai Israel, inilah ilah kita yang mengantar kita keluar dari Mesir!"
Saudaraku, coba lihat itu… mereka ini belum terlalu lama bilang: kami akan lakukan apa saja yang Tuhan perintahkan.” Tapi ternyata, mereka malah melanggar hukum pertama dan ke dua yang baru saja Allah berikan di tempat itu kepada mereka. Allah sendiri yang mengatakan: “Jangan ada Allah lain bagimu di hadapanKu, jangan membuat bagi dirimu berhala!” Tapi apa yang umat Israel lakukan? Mereka membalik belakang mereka kepada Allah dan membuat berhala. Berhala berbentuk sapi, seperti berhala-berhala yang biasa mereka lihat di Mesir.
Kenapa orang-orang Israel ini dengan cepat berbalik dari dari Allah? Karena yang mereka inginkan adalah Allah yang bisa dilihat dan disentuh..di jaman sekarang pun banyak orang yang bersikap seperti orang-orang Israel ini… dari pada mengikuti perintah Allah yang ada dalam kitab suci, mereka lebih memilih untuk mengikuti manusia dan ajaran-ajaran turun temurunnya. Karena lebih mudah mengikuti manusia yang dapat dilihat dengan mata, dari pada mengikuti Allah yang tidak terlihat, banyak anak cucu Adam menggantikan kebenaran dan kemutlakan Firman Allah dengan buah pikiran manusia yang tidak ada dasarnya.
Mari kita lanjutkan lagi, pembacaan kita tentang orang-orang Israel itu. “5 Lalu Harun mendirikan sebuah mezbah di depan sapi emas itu dan mengumumkan, "Besok ada pesta untuk menghormati TUHAN." 6 Besoknya pagi-pagi sekali, orang-orang Israel membawa beberapa ekor ternak untuk kurban bakaran, dan beberapa ekor lagi untuk kurban perdamaian. Mereka duduk makan dan minum, lalu bangkit untuk bersenang-senang.”
Saudara, perhatikan kata-kata Harun tadi…kata Kitab Suci: “dia membangun altar di hadapan lembu itu dan mengumumkan: besok ada perayaan bagi Tuhan”. Bagaimana bisa, bagaimana Allah dapat disembah dengan cara perayaan seperti yang mereka rencanakan itu? Jadi, mereka menambah buruk keadaan saja, karena dengan melakukan ini, mereka melanggar hukum yang ke tiga, : “jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan sembarangan.” Mulut mereka mengatakan Tuhan itu Allah, Allah, Allah, tapi hati mereka jauh dari Dia. Perkataan mereka tentang Allah sama sekali tidak pantas, penyembahan mereka pun sia-sia. Doa mereka hanya membungkukkan badan atau sujud yang tidak ada artinya, yang malah bisa membuat Allah murka.
Sekarang mari kita selesaikan kisah ini: 7 ¶ Maka TUHAN berkata kepada Musa, "Turunlah segera, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari Mesir sudah berbuat jahat. 8 Mereka sudah menyimpang dari perintah-perintah-Ku. Mereka membuat patung sapi dari emas tuangan, lalu menyembahnya dan mempersembahkan kurban kepadanya. Kata mereka, itulah ilah mereka yang membawa mereka keluar dari Mesir. 9 Aku tahu bahwa bangsa itu amat keras kepala. 10 Jangan coba menghalangi Aku. Aku marah kepada mereka dan hendak membinasakan mereka. Tapi engkau dan keturunanmu akan Kujadikan suatu bangsa yang besar." 11 Musa memohon kepada TUHAN Allahnya, katanya, "TUHAN, mengapa Engkau harus berbuat begitu kepada mereka? Bukankah Engkau telah menyelamatkan mereka dari Mesir dengan kekuasaan dan kekuatan yang besar? 12 Kalau Engkau membinasakan mereka, orang Mesir akan berkata bahwa Engkau memimpin bangsa itu keluar dari Mesir untuk membunuh mereka di pegunungan dan membinasakan mereka sama sekali. Janganlah begitu, ya TUHAN, ubahlah niat-Mu dan janganlah mencelakakan bangsa itu. 13 Ingatlah kepada hamba-hamba-Mu Abraham, Ishak dan Yakub. Ingatlah bahwa Engkau berjanji dengan sumpah untuk memberi mereka keturunan sebanyak bintang di langit, juga bahwa seluruh tanah yang Kaujanjikan itu akan menjadi milik keturunan mereka untuk selama-lamanya." 14 Maka TUHAN mengubah niat-Nya dan tidak jadi melaksanakan ancaman-Nya untuk menimpa bangsa itu dengan malapetaka. 15 ¶ Musa turun kembali dari gunung itu membawa kedua batu yang bertuliskan perintah-perintah Allah pada kedua sisinya. 16 Allah sendiri telah membuat batu itu dan mengukirkan perintah-perintah-Ny di situ. 17 Sementara berjalan turun, Yosua mendengar orang-orang Israel berteriak-teriak, lalu berkatalah ia kepada Musa, "Ada keributan pertempuran di perkemahan." 18 Kata Musa, "Kedengarannya bukan seperti sorak kemenangan atau teriak kekalahan; itu suara orang bernyanyi." 19 Ketika Musa sudah dekat ke perkemahan itu, dilihatnya sapi emas itu dan orang-orang sedang menari-nari, maka marahlah ia. Di situ juga, di kaki gunung itu, Musa membanting batu yang dibawanya itu sampai hancur berkeping-keping. 20 Kemudian diambilnya patung sapi buatan orang-orang Israel itu, dileburnya, ditumbuknya sampai halus seperti debu, lalu dicampurnya dengan air. Kemudian disuruhnya orang Israel meminumnya. 21 ¶ Ia berkata kepada Harun, "Apa yang mereka buat kepadamu sehingga kaubiarkan mereka berdosa besar?" 22 Jawab Harun, "Jangan marah kepada saya; engkau tahu sendiri bagaimana nekatnya orang-orang ini untuk berbuat jahat. 23 Mereka berkata kepadaku, 'Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa, orang yang telah membawa kita keluar dari Mesir; jadi buatlah untuk kami ilah yang dapat memimpin kami.' 24 Saya menyuruh mereka menyerahkan perhiasan emas, lalu mereka menyerahkannya kepada saya. Semua perhiasan itu saya masukkan ke dalam api, lalu jadilah sapi ini!" 25 Musa menyadari bahwa Harun telah membiarkan bangsa Israel seperti kuda lepas dari kandang, sehingga mereka menjadi bahan tertawaan bagi musuh-musuh mereka. 26 Maka berdirilah ia di depan pintu gerbang perkemahan dan berteriak, "Siapa yang memihak kepada TUHAN harus datang ke mari!" Maka datanglah suku Lewi mengelilingi Musa, 27 dan ia berkata kepada mereka, "TUHAN Allah Israel memerintahkan kamu masing-masing untuk mencabut pedangmu dan berjalan melalui perkemahan ini, dari gerbang ini sampai ke gerbang yang lain sambil membunuh saudara-saudara, sahabat-sahabat dan tetangga- tetanggamu. 28 Suku Lewi melakukan perintah itu dan pada hari itu kira-kira tiga ibu orang mati dibunuh. 35 Lalu TUHAN mendatangkan bencana kepada orang-orang itu karena mereka memaksa Harun membuat patung sapi emas itu.
Setelah ini, Allah menyuruh musa memahat dua loh batu untuk menggantikan loh batu yang telah Musa pecahkan. Dan di atas loh batu yang baru ini, Allah kembali menuliskan kesepuluh hukumNya. Kesepuluh hukum yang telah dihancurkan oleh orang Israel. Tentu saudara dapat mebanyangkan betapa besar kesalahan orang-orang Israel itu. Tanpa memperdulikan apa yang telah Allah buat untuk mereka, mereka dengan segera meninggalkan jalan kebenaran yang telah Allah sediakan. Mereka memilih untuk mengikuti jalan lain, memilih untuk membuat agama bagi diri mereka sendiri..setelah begitu jauh berjalan dengan Allah dan melihat segala kedahsyatanNya dengan mata kepala sendiri, mereka memilih untuk beribadah kepada patung sapi, bersukaria dalam hasil tangan mereka sendiri, dan memunggungi Allah, satui-satunya allah yang hidup dan sejati.
Apa yang Allah ingin kita pelajari dari cerita yang sangat mengejutkan ini? Allah ingin kita, merenungkan di mana posisi kita saat ini, dalam hubungan dengan Allah. Mungkin aa dari saudara yang berkata:” eee, nanti dulu. Saya tidak sama dengan orang-orang Israel itu…saya tidak pernah memunggungi Allah dan menyembah berhala.” Saudaraku, sebelum anda berkata-kata lebih jauh lagi, ada yang perlu saudara ketahui, yaitu bahwa “berhala” bukan terbatas hanya pada patung pahatan atau benda-benda tertentu. Berhala adalah segala sesuatu, yang hadir di antara anda dengan Allah. Itu bisa berupa uang, pakaian, hobbi, diri anda sendiri atau orang lain, atau ajaran nenek moyang. Ada orang-orang yang berpaut pada jimat-jimat. Bahkan ada pula yang menjadikan kewajiban keagamaan, sebagai berhala mereka…yaitu mereka lebih mementingkan doa dan puasa lebih daripadamendengarakan Firman Allah. Jadi, apa saja yang menggantikan atau menjadi lebih penting dari Allah dan Kebenaran-Nya itulah berhala.
Lalu, siapakah allahmu? Siapa yang sebenarnya lebih anda sembah, lebih anda pentingkan: Allah atau berhala? Apa nama Allah hanya ucapan hambar dari bibirmu saja? Ada satu hal yang membedakan antara penyembah Allah dan penyembah berhala, itulah : Sabda Allah. Tahukah anda mengenai Firman Allah? Bagaimana sikap anda terhadap Firman Allah? Apakah anda percaya kepada Firman Allah itu?, Apakah anda menyukai dan menginginkan Firman Allah dengan sepenuh hati? Atau anda seperti orang Israel, yang tentang mereka Allah mengatakan: 8 Begini kata Allah: Orang-orang itu hanya menyembah Aku dengan kata-kata, tetapi hati mereka jauh dari Aku. 9 Percuma mereka menyembah Aku, sebab peraturan manusia mereka ajarkan seolah-olah itu peraturan-Ku.'" Apakah anda seperti orang Israel yang berharap pada buah tangan mereka sendiri, agama yang mereka ciptakan sendiri?
Saudaraku, apa pun keadaanmu, Kitab Suci berkata: “ semua itu menimpa mereka (orang Israel) untuk menjadi contoh bagi orang lain. Dan semuanya itu ditulis untuk menjadi peringatan bagi kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang terkasih, hendaklah kamu membenci penyembahan berhala. Saya berbicara kepadamu seperti kepada orang-orang yang bijaksana. Tapi orang-orang pengecut, pengkhianat, orang bejat, …orang yang memakai ilmu gaib, dan semua penyembah berhala…, akan dibuang ke dalam lautan api dan belerang yang bernyala-nyala.” “ Kita percayapada kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat lagi, karena inilah kesaksian yang telah diberikan Allah tentang sang Penebus yang sudah datang dan yang telah memberikan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Dia yang benar. Anak-anakku, jauhkan dirimu dari berhala-berhala. “
Terima kasih sudah bersama kami dalam siaran hari ini. Pada kesempatan yang akan datang, insya Allah kita akan melihat sebuah rancangan Allah yang tidak lazim, rencana yang memungkinkan Allah hadir di tengah umat Israel yang berdosa, tanpa mengkompromikan kebenaranNya. Kiranya berkat Allah ada padamu, sewaktu anda merenungkan, peringatan Allah ini: “jauhkan dirimu dari berhala-berhala.”