Jalan Ke Surga Telah Rata
Pembukaan: Dalam pelajaran kita mengenai Taurat, beberapa waktu ini kita mempelajari kehidupan nabi Allah Ibrahim. Hari ini kita sampai pada pelajaran paling penting dari kehidupan Ibrahim: kisah sejati mengenai pangorbanan Ibrahim, peristiwa yang dirayakan setiap tahun dalam perayaan Idul Adha.
Dalam pelajaran kita yang terakhir, kita belajar tentang bagaimana Allah memberikan Ibrahim dan Sarah seorang anak pada masa tuanya, persis seperti yang dijanjikan kepada mereka bertahun- tahun sebelumnya. Anak mereka ini bernama Ishak. Allah sudah menjanjikan kepada Ibrahim bahwa lewat Ishak, akan muncul sebuah bangsa yang baru, lewat mana semua bangsa didunia akan mendapat berkat. Kita juga mengetahui dari cerita yang lalu, bahwa Hagar dan Ismail harus pergi meninggalkan keluarga itu, dan mereka menetap di Mesir. Jadi hanya Ishak yang tinggal bersama dengan Ibrahim, seorang anak yang lahir sebagai janji Allah. Suatu hari Allah meminta Ibrahim melakukan sesuatu yang sangat sukar dan memedihkan hati. Kisah itu dalam kitab pertama Taurat ditulis seperti ini:
“Beberapa waktu kemudian, Allah menguji Ibrahim. Dia berkata kepadanya: “Ibrahim!” “ini hamba” jawabnya. Lalu Allah berkata, “ambil anakmu, anak tunggalmu, Ishak yang kau kasihi, dan pergi ke gunung Moria. Korbankan dia disana sebgai korban bakaran! Oh, tidak! bagaimana mungkin Allah meminta hal seperti itu. Ibrahim menunggu selama 25 tahun, untuk mendapatkan Ishak, tapi sekarang Allah menyuruh menyembelih anak itu? Bagaimana mungkin? Dalam keadaan seperti itu, apakah anda akan berbantah- bantah dengan Tuhan? Apakah anda akan menolak perintah Allah dan berontak? Lalu bagaimana dengan Ibrahim sendiri? Ini yang tertulis dalam kitab suci:
“Besoknya, pagi- pagi sekali Ibrahim bangun dan mempelanai keledainya. Dia membawa dua orang pelayannya Ishak, anaknya. Waktu telah cukup banyak kayu bakar terkumpul, mereka berangkat ke tempat yang telah ditunjukkan Allah kepadanya.
Saudaraku, perhatikan ini baik- baik, Ibrahim mentaati Allah. Selama tiga hari mereka berjalan dan berjalan, akhirnya mendekatlah ke tempat yang telah ditentukan itu, tempat anknya disembelih dan kmudian di bakar sebagai korban. Hati Ibrahim pastilah sangat sedih, permintaan Allah ini, sangat mengerikan dan memedihkan hati. Kita yang mendengar kisah ini, tahu bahwa Allah saat itu sedang menguji iman ibrahim, tapi ibrahim sendiri tidak tahu apa- apa.
Tentu saudaraku dapat membayangkan seperti apa keadaanya kalau kita terus mengikuti kisah yang tertulis dalam Kitab Suci itu, begini: “pada hari yang ketiga, Ibrahim mengangkat wajahnya, dan melihat gunung Moria itu kejauhan. Lalu Ibarhi berkata kepada kedua pelayannya, tinggallah disini bersama keledai ini sementara saya pergi bersama anak ini kesana. Kami akan menyembah Tuhan setelah itu kami akan kembali.
Ibrahim lalu mengambil kayu bakar dan menaruhnya dipundak Ishak, sedang Ibrahim membawa pisau dan api. Waktu mereka sedang berjalan, Ishak bertanya kepada ayahnya: “Ayah,” “kenapa, anakku?” kayu dan api ada disini, tapi dimana domba yang akan dikorbankan?” Ibrahim menjawab: “Allah sendiri yang akan menyediakan domba untuk korban bakaran, anakku.” Lalu kedua orang terus berjalan.
Waktu mereka tiba ditempat yang diperintahkan Allah, Ibrahim membengun altar dan mengatur kayu di atasnya. Dia alu mengikat anaknya dan menaruh anaknya diatas altar pengorbanan itu. Lalau dia mengambil pisau dan akan meyembelih anaknya. Tapi pada saat itu, malaikat Tuhan memanggil namanya: “Ibrahim, Ibrahim”… “hamba disini,” jawabnya. “jangan kau apakan anakmu itu, sekarang Aku tahu engkau takut kepada Allah… engakau bahkan tidak menahan anakmu, anak tunggalmu kepadaku.” Ibrahim lalu menoleh dan melihat kesemak belukar ada seekor domba yang ekornya tersangkut disemak itu. Ibrahim lalu mengambil domba itu dan menyembelihnya dan mejadikan korban bakaran sebgai ganti anaknya. Lalu Ibrahim menyebut tempat itu Allah menyediakan segalanya. Bahkan sampai hari ini tempat itu disebut: “di atas gunung Allah akan menyediakan.
Cerita ini sangat penting dan perlu penjelasan sebab cerita tentang korban persembahan Ibrahim ini, mempunyai 3 sisi: sisi sejarah, sisi simbolis dan sisi nubuatan. Dengan kata lain untuk mengerti pengorbanan Ibrahim, kita harus mengerti 3 hal ini: 1} Apa yang sebenarnya terjadi, 2} Apa makna dalam pengorbanan itu, 3} Apa yang sedang dinubuatkan Ibrahim mengenai kejadian yang baru akan terjadi di masa yang akan datang.
Sehubungan dengan sejarah, apa yang kita baca hari ini, adalah mengenai ujian Allah terhadap iman Ibrahim dan mengenai terluputnya Ishak dijadikan korban karena tempatnya digantikan oleh seekor domba. Peristiwa ini terjadi sekitar 4000 tahun yang lalu di tempat yang sekarang disebut Yerusalem, dan diperingati atau dirayakan oleh orang- orang muslim, Kristen dan Yahudi.
Dari sisi penggambaran atau simbolisasi cerita ini, Firman Allah sedang berkata kepada kita bahwa kita semua seperti anak Ibrahim, dan hakim yang agung itu, telah memutuskan bahwa Ishak harus mati. Tapi hakim agung itu adalah Allah yang Ir- Rahman, Ir- Rahim, Dia menyelamatkan anak Ibrahim dari kematian. Seperti juga keadaan kita adalah orang yang terhukum mati oleh karena tindakan Allah juga kita mmpunyai kesempatan untuk keselamatan dari hukuman mati. Lalu apa jalan keselamatan itu? Dari kisah tentang Ibrahim ini, kita belajar bahwa jalan keselamatan Allah adalah jalan yang korban yang sempurna.
Masih ingatkah saudara, bahwa Allah telah menentukan satu cara penebusan pada saat Adam dan hawa berdosa? Ya, harus ada darah yang tercurah… darah dari seekor binatang yang tak bercacat. Binatang itu harus disembelih, kemudian dibakar sebagai korban bakaran kepada Allah. Hari ini kita diingatkan kembali tentang hal itu, saat Allah menyediakan domba sebagai ganti Ishak. Tapi kita harus mengingat juga apa yang dikatakan Kitab Suci tentang korban binatang….” Itu merupakan gambaran dari apa yang akan datang, bayangan dari hal- hal baik yang akan datang bukan kenyataan itu sendiri.
Karena adalah mustahil darah seekor binatang dapat menghapus dosa manusia.
Jadi gambaran dari korban Ibrahim adalah mengenai korban yang besar dan sempurna dari pada seekor binatang, penebus yang suci. Dengan kata lain, korban Ibrahim adalah gambaran dari sang penebus yang Allah janjikan akan diutusnya kedunia untuk melepaskan orang berdosa dari penghakiman Allah.
Akan ada 3 hal yang perlu kita ketahui dari korban Ibrahim ini? Kita sudah membicarakan dua hal, sekarang yang ketiga, yaitu menyangkut sisi nubuatannya. Ingatkah saudara waktu mereka sedang mendaki gunung, Ibrahim menjawab kepada anaknya: “Allah sendiri yang akan menyediakan domba korban.” Bahkan setelah Ibrahim selesai menyembelih domba jantan pengganti Ishak dan membakarnya, ia menamakan tempat itu: “Allah akan menyediakan.” Malah lebih lagi, nabi Musa yang menulis kitab Taurat, menegaskan: “sampai hari ini, tempat itu dinamakan: “Diatas gunung Tuhan, itu akan disedikan.” Kenapa Ibrahim mengatakan ‘akan’ disediakan? Bukankah mestinya setelah mempersembahkan korban domba pengganti Ishak, Ibrahim mengatakan: “Syukur kepada Allah, yang sudah menyediakan domba korban?” Saudaraku, ini adalah pertanyaan yang sangat penting, karena jawaban untuk pertanyaan ini mengandung KABAR BAIK dari Firman Allah yang harus kita mengerti dan kita percayai.
Kenapa Ibrahim menyebut nama tempat itu Allah akan menyediakan? Inilah sebabnya, karena saat itu Ibrahim sedang mengumumkan suatu peristiwa yang akan terjadi, persis ditempat yang sama, dimana seekor domba telah menggantikan anaknya. Artinya pada saat itu Ibrahim sedang menyatakan : “Aku memuji Allah, karena Dia telah menyediakan seekor domba untuk menggantikan anakku diatas altar. Tapi hari ini juga aku mengatakan kepadamu, bahwa satu hari nanti, di atas gunung ini, Allah akan menyediakan korban yang lain. Inilah kabar baik yang datang dari Allah dan disampaikan oleh Ibrahim untuk semua orang, sebab apa yang dikatakan Ibrahim itu, adalah pemenuhan janji Allah mngenai penebus agung yang akan melepaskan semua orang dari hukuman dosa mereka.
Sebelum kita menyimpulkan kisah dari korban Ibrahim ini, setiap pendengar harus mengerti bahwa kira- kira 2000 tahun setelah Ibrahim mengatakan nubuatan tentang penebus agung itu, Allah benar- benar memenuhi janjiNya. Anda yang mengetahui Injil, tentu tahu cerita tentang Isa Al- masih. Anda pasti tahu bahwa Isa Almasih lahir dari seorang perawan yang berasala dari keturunan Ibrahim, persis seperti yang Allah janjikan. Dia tidak berdosa, Dia suci, itu sebabnya Dia (Isa Almasih} layak mati seperti seekor domba yang tak bercacat, dam menjadi korban yang sempurna, sebagai pengganti atau pembayar kesalahan semua keturunan Adam.
Nanti dalam pelajaran kita ini, akan kita baca bagaimana seorang bani yang bernama Yohanes, diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi sebelum kedatangan Isa Almasih. Suatu hari Yahya melihat Isa Almasih berjalan mendatangi dia, dan nabi Yahya berkata: “Lihat inilah anak domba Allah yang menanggungdosa dunia.” Kenapa Yahya harus menyebut Isa sebagai anak domba Allah? Saudaraku, itu karena Isa lahir untuk mencurahkan darahNya sebagai korban yang akan menghapus dosa manusia. Seperti sekor domba yang mati menggantikan anak Ibrahim, Isa Almasih datang untuk mati bagi semua keturunana Adam. Isa adalah korban sempurna dan yang terakhir seperti yang dikatakan Ibrahim waktu nabi itu berkata. “Allah sendiri yang akan menyediakan korban untuk dipersembahkan.”
Saudaraku, tahukah saudara dimana Isa Almasih mati sebagai korban? Persis di tempat dimana Ibrahim mempersembahkan seekor domba yang yang diberikan oleh Allah untuk menggantikan Ishak anaknya. Dan tahukah saudara dimana tempat pengorbanan itu? YA, benar… di Yerusalaem.
Saudaraku, siapa pun anda, dimana pun anda, saat ini Allah sedang mengundang saudara untuk meninggalkan jalan anda yang jahat dan sia- sia, dan menaruh harapan anda sepenuhnya pada jalan yang lurus, jalan keselamatan yang disediakan-Nya. Hari ini kita bisa melihat betapa senangnya Ibrahim dan Ishak, mengetahui bahwa Allah telah menyediakan seekor domba untuk di korbankan. Korban pengganti untuk membuat Ishak bisa hidup. Bagaimana dengan anda saudaraku? Apakah anda mau menerima korban pengganti yang telah disediakan Allah untuk anda?.
Kami bersukacita, bahwa anda ada bersama kami mendengarkan siaran ini… Allah memberkati anda… biarlah ini menjadi renungan selama saat perpisahan kita: “Allah sendiri akan menyediakan seekor domba… diatas gunung Allah akan menyediakannya,”
Itulah yang dikatakan Ibrahim dari atas gunung Moria, dari sana juga kami mengucapkan selamat berpisah, sampai jumpa.