Jalan Ke Surga Telah Rata
Pembukaan: Sudah beberapa hari ini kita mempelajari cerita tentang Ibrahim. Mulai dari panggilan Allah untuknya, supaya Ibrahim meninggalkan kampung halamannya karena Allah mempunyai rencana yang luar biasa untuknya. Dari cerita tentang Lut, kita melihat bahwa tidak selalu yang terbaik menurut pandangan kita bebrarti telah sesuai dengan rencana Allah. Sebab ternyata, pilihan Lut bukanlah kehendak Allah. Lut memilih keinginanya bukan kehendak Allah. Setelah cerita ttg Lut kita juga belajar bahwa bukanlah urusan kita menolong Allah memenuhi jannjiNya seperti yang dilakukan oleh Ibrahim dan Sarai. Usaha mereka untuk mendapatkan keturunan akhirnya mendatangkan kepedihan yang panjang, dan membuat masalah baru. Ismail bukanlah anak yang Allah janjikan, tapi ia dan keturunannya kan diberkati Allah. Bagaimanapun kita juga harus melihat bahwa Ibrahim adalah manusia biasa yang bisa berbuat kesalahan. Dan lewat kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang seperti Ibrahim, kita justru bisa melihat betapa mulianya pengharapan yang biasa kita dapatkan dalam Allah. Inilah yang akan terus kita temukan pada saat kita mempelajari kisah-kisah tentang para nabi ini, yaitu tidak ada seorangpun dapat memperoleh perkenanan Allah dengan usahanya sendiri.
Saudaraku hari ini kita akan mendengar lagi kisah tentang nabi Ibrahim.... Kisah yang menakjubkan. Kisah ini diawali dengan datangnya 3 orang tamu ke tempat Ibrahim berkemah pada suatu siang yang sangat terik. Tamu-tamu ini bukanlah tamu-tamu biasa karena dua orang dari mereka adalah malaikat Allah sedangkan satu orang lagi adalah Allah sendiri . mungkin anda sangsi dan bertanya bagaimana mungkin Ibrahim bisa bertemu dengan Allah yang berwujud manusia ........ saudaraku jangan lupa bahwa Allah Maha Kuasa dan dapat berbuat apa saja kecuali hal-hal yang tidak suci. Jadi apakah berwujud manusia mustahil bagi Allah ? tentu tidak. Pada saat itu Ibrahim sedang duduk di depan kemah, begitu dia melihat ke 3 orang itu dia langsung tahu siapa yang datang. Ibrahim berlari mendekati mereka dan bersujud serta meminta mereka singgah di tempatnya. Katanya: “Kalau tuan berkenan mari singgah untuk minum dan makan dulu.” Dan ketiga orang itupun setuju, jadi Ibrahim lalu memmbawa mereka ke kemahnya untuk beristirahat dan menjamu tamu-tamunya yang mulia itu.
Lalu, pada saat mereka sedang makan, mereka mengatakan kepada Ibrahim, tahun depan mereka akan datang lagi mengunjungi Ibrahim, dan pada saat itu Sara sudah akan punya seorang anak laki-laki. Pada waktu mereka berkata demikian sarai mendengar dari dalam tenda dan dia tertawa. Sara tahu bahwa sudah tidak mungkin lagi dirinya bisa melahirkan anak, karena dia sudah tua, sudah 90 tahun dan Ibrahim sendiri 99 tahun. Sarah tidak percaya pada apa yang dikatakan oleh para tamu itu. Allah tahu apa yang dipikirkan Sara, dan bertanya pada Ibrahim: “Kenapa Sara tertawa dan berkata: “Mungkin aku akan punya anak setelah tua seperti ini?” Sara takut, dan langsung berbohong bahwa dia tadi tertawa, tapi Allah menegur dia dan berkata:”ya, kau memang tertawa.”
Setelah itu, Allah mengatakan kepada Ibrahim alasan lain kenapa Dia datang ke situ. Kabar tentang penduduk kota Sodom dan Gomorah adalah mereka benar-benar telah menjadi jahat. Saya akan ke sana melihatnya sendiri. Kalau saja ada kebaikan di sana saya ingin melihatnya sendiri. Seperti biasnya kita, kalau ada tamu dari jauh, kita akan mengantarnya sejauh kita bisa sebelum kita berpisah dengan mereka. Begitu juga Ibrahim, dia berjalan bersama para tamunya... dua malaikat langsung pergi ke arah kota Sodom dan gomorah...tapi Tuhan dan Ibrahim masih berjalan bersama sambil bercakap-cakap.
Ibrahim tahu benar bahwa Allah akan menghukum kota Sodom dan Gomorah karena kejahatan dan dosa penduduknya, tapi dia juga tahu bahwa ada orang-orang benar yang juga tinggal di kota-kota itu...masih ingatkah saudara bahwa kemenakan Ibrahim yang bernama Lut itu tinggal di dekat Sodom..? Jadi sambil mereka berjalan Ibrahim bertanya kepada Tuhan: Apakah Tuhan akan membinasakan orang benar bersama-sama dengan orang jahat? Bagaimana kalau ada 50 orang benar di sana, tentu tidak akan Kau binasakan orang benar bersama-sama dengan orang jahat, Hakaim seluruh bumi tentu akan bertindak adil!”
ALLAH menjawab Ibrahim: “Kalau kudapati ada 50 orang benar di sana, aku akan meluputkan kota itu karena mereka. Tapi Ibrahim tidak tahu persis ada berapa orang benar di sana, jadi bertanya lagi...bagaimana kalau cuma 45, Allah berkata kalau ada 45 orang saja, kota itu tak akan dibinasakan. Lalu Ibrahim bertanya lagi, bagaimana kalau cuma 30 orang? ALLAH berkata demi yang 30 itu, kota itu akan lolos dari hukuman. Tapi Ibrahim masih terus meminta.. bagaimana kalau 20? Waktu Allah berkata kalau ada 20 orang Dia tidak akan menghancurkan kota itu, Ibrahim masih bermohon lagi... Saudaraku Ibrahim sangat berani.. tapi itu karena dia sangat mencemaskan nasib kemenakannya Lut. Dia berkata: bagaimana kalau 10 saja? Kata Tuhan demi yang 10 itu, kota itu akan selamat. Setelah itu mereka berpisah, Allah pergi ke Sodom dan Ibrahim kembali ke tempatnya.
Sore harinya, tibalah ke dua orang malaikat itu di kota Sodom, pada saat yang sama Lut sedang duduk di pintu gerbang kota Sodom.. waktu melihat ke dua orang itu, Lut datangi mereka dan bersujud menyampaikan salam, serta minta supaya mereka singgah di rumahnya.. kelihatannya Lut juga sudah bisa menerka bahwa mereka malaikat Tuhan. Mulanya, ke dua orang malaikat itu tidak mau tinggal di rumah Lut, kata malaikat itu: nanti kami bermalam di lapangan saja.” Tapi lut memaksa mereka untuk bermalam di rumahnya.. akhirnya mereka setuju.
Tapi malam itu, setelah Lut selesai menjamu tamu-tamunya, datanglah semua orang lelaki di kota itu, tua dan muda ke rumah Lut dan mulai berteriak: “ di mana orang-orang yang datang ke rumahmu malam ini, bawa mereka ke luar supaya kami bisa ‘memakai’ mereka.” Betul-betul mengerikan dosa orang-orang di kota Sodom ini dan juga inilah salah satu sebab kenapa Allah ingin menghancurkan kota Sodom, karena mereka secara terbuka melakukan homoseksualitas. Lut ke luar dari rumahnya dan meminta:” Tolong sahabat-sahabatku. Jangan lakukan hal yang keji ini. Jangan lakukan hal jahat kepada tamu-tamuku, mereka adalah tanggung jawabku.” Bahkan karena takutnya, Lut berkata kepada orang-orang yang datang itu untuk mengambil anak perempuannya saja dari pada berlaku jahat terhadap ke dua orang tamunya itu.
Tapi itu membuat gerombolan itu tambah marah, dan mau menyerang Lut.Tapi pada saat kritis seperti itu ke dua malaikat tamu Lut itu menarik Lut masuk ke dalam rumah dan membuat semua orang yang ada di luar menjadi buta, sehingga mereka tidak dapat melihat pintu rumah itu.
Saudaraku, seandainya anda ada dalam situasi itu, tiba-tiba anda menjadi buta... apa yang akan anda lakukan: kuatir dengan masa depan? Duduk menangis? Anda akan minta pertolongan? Atau apa? Tapi setidaknya anda akan berhenti mengumbar hawa nafsu anda, bukan? Tapi orang-orang di Sodom itu... setelah tiba-tiba menjadi buta.. mereka tetap tidak berhenti mencoba mengumbar nafsu mereka yang sesat dan jahat itu. Mereka tetap berusaha mencari jalan untuk menerobos masuk ke dalam rumah Lut.. terus, dan terus mencoba sampai akhirnya mereka berhenti karena kelelahan. Seperti inilah dosa, saudara dan sahabatku... kalau kita ijinkan dia mengendalikan hidup kita, kita akan dikuasai olehnya.
Lalu, ke dua orang malaikat yang bertamu di rumah Lut itu, menyuruh Lut mengumpulkan semua orang yang disayanginya dan segera ke luar dari kota malam itu juga, karena pada saat matahari terbit nanti kota Sodom akan dihukum oleh Allah. Lut berusaha membujuk ke dua calon menantunya untuk pergi bersama keluarganya, tetapi mereka malah menyangka Lut sedang bercanda. Ketika matahari hampir terbit, malaikat memaksa Lut untuk segera pergi bersama isteri dan ke dua anaknya karena kalau tidak, mereka juga akan binasa bersama oranglain dalam kota itu.. waktu Lut berlambat-lambat, malaikat-malaikat itu menarik tangannya dan membawa mereka sampai ke pinggir kota, di sana dia menyuruh Lut dan keluarganya, untuk lari sekencang-kencangnya meninggalkan kota itu, jangan sampai mereka menengok ke belakang, atau berhenti di mana pun juga. Setelah Lut berlari cukupjauh Allah menurunkan hujan api dari langit, api itu membumi-hanguskan kota Sodom. Tidak ada kehidupan apa pun yang tersisa. Semuanya mati hangus dalam api dari langit itu. Tapi sayangnya, pada waktu mereka sedang berlari, isteri Lut menengok ke belakang, dan akibatnya adalah perempuan itu langsung berubah menjadi tiang garam, tapi Lut dan ke dua anak gadisnya selamat.
Pagi itu, waktu Ibrahim pergi kembali ke tempat kemaren dia berpisah dengan Tuhan, Ibrahim melihat dari kejauhan asap yang tebal naik ke angkasa..dari arah kota Sodom dan Gomorah. Dia pasti akan bersyukur kepada Allah seandainya saat itu Ibrahim sudah tahu, bahwa Lut selamat.. tapi saudaraku.. ini yang perlu kita ingat, Lut selamat karena pemohonan Ibrahim kepada Allah.sama seperti Allah mendengar doa Ibrahim untuk keselamatan orang percaya di kota Sodom. Allah mendengar dan menghargai doa-doa kita untuk sanak keluarga dan teman-teman kita. Allah tidak pernah ingin menghancurkan atau pun membinasakan manusia, tapi dosa yang begitu menguasai manusia sungguh-sungguh menyiksa Allah Maha Suci, Alalh tidak bisa menerima ada dosa di hadapanNya.
Jadi saudaraku, apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa Sodom dan Gomorah adalah :mengikuti hawa nafsu dosa bukanlah hal yang bijaksana serta mengundang kehancuran saja. Tapi Allah juga tahu bahwa manusia mustahil bisa berubah dengan sendirinya, bisa meninggalkan tabiat dosanya karena kemauannya sendiri..itu sebabnya Allah telah menyediakan jalan lurus supaya manusia dapat dibebaskan, dilepaskan dari dosa yang mengikat mereka. Inilah maksud dari perkataan nabi Isa , waktu Ia berkata: kamu harus dilahirkan kembali. Yang dimaksudkannya adalah kelahiran secara rohani, kelahiran yang terjadi pada roh kita karena kuasa Allah Yang Maha Kuasa. Hanya lewat jalan itu saja: roh kita dilahirkan kembali, barulah kita semua, laki-laki mau pun perempuan dapat mempunyai kuasa untuk melawan dosa.
Pada akhir perjumpaan ini, kita akan kembali melihat di dalam Al-Taurat bagaimana Allah memenuhi janjiNya kepada Ibrahim, yaitu memberikan kepada Ibrahim seorang anak. Dan terjadilah seperti yang dikatakan malaikat itu, Sara mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishak. Nama Ishak sendiri artinya tertawa karena kelahirannya membawa kesukaan dalam keluarga itu, sanak keluarga dan sahabat.Waktu Ishak berumur 8 hari dia disunat seperti yang diperintahkan oleh Allah. Saudaraku inilah mujizat.. Ibrahim saat itu berumur 100 tahun dan Sara 90 tahun, tapi itu tidak menghalangi Allah untuk melakukan apa yang sudah Dia janjikan kepada Ibrahim dan Sara. Allah itu setia.
Tapi tidak semua orang senang dengan kelahiran Ishak. Suatu kali ketika Ibrahim sedang membuat pesta, Hagar- pembantu Sara, ibu Ismail- menghina Ishak.. dan Sara melihatnya. Akibatnya, Sara menuntut supaya Ibrahim mengusir Hagar dan Ismail pergi. Tentu saja permintaan Sara sangat berat Ibrahim. Bahkan bagi siapa pun, permintaan seperti itu bukan permintaan yang mudah untuk di-iya-kan. Tapi Alalh lalu bersabda kepada Ibrahim, bahwa Hagar dan Ismail memang harus pergi, karena keturunan dari Ishaklah yang akan menjadi pewaris janji-janji Allah kepada Ibrahim. Tapi, Ismail pun akan Allah berkati, karena dia juga adalah anak Ibrahim.. jadi akhirnya Ibrahim setuju dan menyuruh Hagar dan Ismail pergi. Dalam Taurat dikatakan bahwa Ismail setelah itu tinggal di tengah padang pasir, dia menikah dengan orang Mesir dan kemudian menjadi nenek moyang dari bangsa Arab. Sedang Ishak adalah nenek moyang dari bangsa Yahudi. Keturunan Ishak dan Ismail ini, kemudian bermusuhan, bahkan sampai hari ini, hanl itu bukan rahasia lagi. Tapi Allah sesungguhnya tidak membedakan antara Ismail dan Ishak, Allah menyayangi mereka semua, dan berkehendak supaya baik Ishak atau pun Ismail dan semua keturunan mereka dapt mengikuti jalan lurus yang disediakannya.
Inilah saat perpisahan kita, sambil saudara melanjutkan aktivitas saudara, ingatlah bahwa Dia yang maha benar dan yang satu-satunya Allah yang hidup dan benar itu adalah Allah yang setia. Allah tidak pernah melupakan apa yang telah difirmankannya. Baiklah saudaraku, sampai di sini jumpa kita kali ini...insya Allah, dalam pertemuan mendatang akan kita bicarakan peristiwa paling penting dalam kehidupan Ibrahim, yaitu kisah tentang Ibrahim mengorbankan anaknya... selamat berpisah...