Jalan Ke Surga Telah Rata
Ass, wr, wb, saudara-saudara dan sahabat-sahabatku, semoga damai menyertai para pendengar sekalian. Terimalah salam kami dalam nama Allah Pemberi damai yang menginginkan setiap orang memahami dan mematuhi jalan kebenaran yang Dia telah buat, dan memperoleh damai yang sejati bersama-Nya selama-lamanya. Kami gembira bisa kembali hari ini untuk menyuguhkan program tentang jalan kebenaran. Pada pelajaran yang silam, kita mendengar Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus mati di Yerusalem dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Yesus mengetahui bahwa Ia lahir ke dunia untuk menumpahkan darah sebagai korban untuk mengangkat dosa dunia ini. Pada kesempatan yang lalu, kita juga melihat Tuhan Yesus menunjukan kemuliaan-Nya yang besar ketika berada disuatu bukit bersama tiga orang murid-Nya. Wajah Yesus bersinar seperti matahari dan jubah-Nya memancarkan cahaya putih bersih, sehingga kemuliaan Allah yang ada didalam Dia tersingkap nyata.
Hari ini kami ingin meneruskan membahas tentang kitab Injil yang suci dan mendengarkan bagaimana Tuhan Yesus membandingkan mereka yang mengikut Diadengan domba yang puas. Kita telah melihat dalam tulisan-tulisan para nabi, bahwa Allah berulang-ulang membandingkan anak-anak Adam dengan domba yang hilang tanpa gembala. Tetapi Allah tidak menginginkan anak-anak Adam binasa seperti domba tanpa gembala. Itulah sebab Ia mengutus seorang Gembala yang perkasa dari Sorga untuk menuntun kita dalam jalan damai serta menyelamatkan kita dari musuh kita paling keji yaitu setan, dosa, maut, dan neraka. Tahukah anda Gembala yang baik yang Allah utus kepada anak-anak Adam? Jika tidak, kami mengundang anda untuk mendengarkan pelajaran hari ini dengan baik.
Kita akan membaca dari Injil Yohanes pasal 10; Pada suatu hari, Yesus berkata kepada orang banyak yang berkumpul di sekeliling-Nya:
Apakah anda mendengar apa yang dikatakan Yesus kepada orang-orang Yahudi? Karena waktu kita tidak memungkinkan kita untuk menjelaskan perkataan-perkataan Yesus secara rinci, kita akan memusatkan pemikiran kita atas dua nama yang Yesus acu pada diri-Nya. Apakah saudara mendengarnya? Kedua nama itu adalah: Pintu bagi domba dan Gembala yang baik.
Pertama, kita mendengar bahwa ketika Yesus membandingkan anak-anak Adam dengan domba, Ia berkata kepada orang-orang banyak, " Aku adalah pintu bagi domba… siapapun yang masuk melalui Aku, ia akan selamat." Mengapa Yesus menyebut diri-Nya " Pintu bagi domba?" Dulu seorang gembala mungkin akan membuat pagar dari dahan berduri atau batu-batu, yang dibuat dengan satu pintu melalui mana kawanan domba dapat masuk. Ketika malam tiba, dan domba-domba telah masuk, gembala sendiri mungkin akan tidur dipintu keluar masuk kandang domba untuk menjaga dombanya. Jadi, sebelum seekor binatang liar masuk kedalam kandang dan membunuh domba-domba, ia akan masuk melalui pintu masuk dimana gembala berbaring. Gembala kemudian akan mengusir binatang liar itu pergi sebelum ia mengikuti domba-domba. Dalam hal ini gembala adalah " Pintu bagi domba."
Tuhan Yesus menyebut diri-Nya " Pintu bagi domba." Ini berarti bahwa Yesus peduli atas semua yang adalah kepunyaan-Nya. Ini berarti bahwa sebelum saudara menjadi bagian dari kawanan domba Allah, saudara harus melalui Yesus. Siapapun yang menginginkan selamat dari perangkap setan, hukuman dosa, dari kuasa maut, dan hukuman api neraka yang kekal harus masuk melalui Yesus. Dia sendiri sajalah pintu yang dapat menerima orang-orang berdosa pada hidup yang kekal. Itulah sebabnya Allah berkata; " Keselamatan tidak ada didalam siapapun juga, sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." ( Kis 4: 12) Yesus adalah satu-satunya pintu menuju keselamatan.
Ingatkah anda akan apa yang kita baca beberapa waktu yang lalu mengenai nabi Nuh dan air bah? Berapa banyakkah pintu yang diperintahkan Allah untuk dibuat oleh Nuh pada tempat yang akan menjadi tempat perlindungan bagi semua yang ingin luput dari penghukuman air bah? Hanya ada satu pintu. Setiap orang yang ingin selamat dari air bah harus masuk melalui satu pintu dari bahtera. Siapapun yang masuk melalui pintu, selamat. Siapapun yang tidak masuk melalui pintu itu, binasa!
Demikian pula, mengenai hari penghakiman, kitab Injil menjelaskan kepada kita bahwa Allah telah membuka satu-satunya pintu bagi anak-anak Adam. Mesias sendirilah adalah pintu yang dapat menerima manusia kepada kehidupan yang kekal. Karena itulah Yesus berkata, "Akulah pintu ; siapapun masuk melalui Aku, akan selamat… tetapi siapa yang masuk kedalam kedalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok."
(Yoh 10 : 9,10)
Nama kedua yang Yesus kenakan pada diri-Nya adalah hampir sama halnya dengan nama yang pertama tadi. Yesus bukan hanya "Pintu bagi domba." Ia juga adalah "Gembala yang baik." Yesus adalah gembala yang baik, sebab Dia adalah satu-satunya yang mengasihi kita, dan mengorbankan diri-Nya bagi kita. Oh, betapa Ia adalah gembala yang baik. Mengenai Dia, nabi Daud menulis pada Mazmur 23, yang berkata:
"Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang, Ia menyegarkan jiwaku . Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku ; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, dihadapan lawanku : Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak ; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku ; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa!" (Maz 23)
Yang kita perlu sadari ialah, bahwa Yesus sendiri adalah Gembala yang baik, yang mana telah ditulis oleh Daud. Itulah sebabnya Yesus berkata, " Akulah gembala yang baik!" dan "Aku dan (Allah)Bapa adalah satu!"(Yoh 10:11,30) Namun, ketika Yesus mengatakan bahwa Dia adalah satu dengan Allah, orang-orang Yahudi menuduh-Nya menghujat Allah dan mengambil batu lalu melempar-Nya. Mereka tidak dapat menerima pendapat bahwa Yesus adalah Allah dalam tubuh manusia. Sampai pada hari inipun, kebanyakan anak-anak Adam terantuk pada ucapan-ucapan Yesus ini. Sebagian orang secara keliru mengira bahwa Yesus adalah satu dengan Allah berarti, bahwa ada dua Allah. Tetapi bukanlah seperti itu halnya. Karena kitab Injil para nabi dengan jelas menegaskan kesatuan akan Allah, mengatakan : " Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa!" (Ulangan 6: 4) Tetapi fakta bahwa " Allah itu satu", tidak menghalangi Allah untuk menempatkan diri-Nya di bumi sebagai manusia.
Mungkin saja satu ilustrasi akan membantu. Bayangkan tentang matahari yang menyinari bumi yang memberikan kita sinar panas. Berapa banyakkah matahari yang telah kita miliki? Hanya satu. Dimanakah matahari itu? Jauh diatas langit, tetapi tetap saja matahari itu disini di bumi menembusi kehidupan kita dengan sinarnya yang memberikan kehidupan. Sinar matahari yang membakar dan sinar yang hangat adalah satu. Demikian pula, Allah dan Yesus adalah satu. Yesus berkata, " Aku dan (Allah) Bapa adalah satu!" Tuhan Yesus datang kedunia kita untuk menyampaikan sinar kasih Allah dankeselamatan bagi kita. Dengarkan apa yang kitab Injil nyatakan tentang Allah dan Yesus:
"Allah kita adalah api yang menghanguskan…yang tinggal dalam cahaya-Nya yang tidak terdekati!… Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya… Anak yang adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuatan. Setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan yang Maha Besar, di tempat yang tinggi! … seluruh kepenuhan Allah berkenan diam secara jasmaniah di dalam Dia.
(Ibr 12:29; Yoh 1:18 ; Ibr 1:3; Kol 1:19; 2:9)
Yah, itulah apa yang perkataan Allah nyatakan " Dalam Kristus berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan!" (Kol 2:9) Jadi karena itulah, Tuhan Yesus dapat mengatakan "Aku dan (Allah) Bapa adalah satu!" Yesus Kristus adalah Gembala yang baik yang datang dari Sorga, menjelma menjadi manusia, tinggal di bumi, dan mengorbankan diri-Nya yang kudus untuk menebus kita dari kutukan dosa bawaan kita. Dia juga adalah satu-satunya yang bangkit dari kematian dan menawarkan hidup yang kekal untuk semua orang yang percaya kepada-Nya. Karena itulah Yesus dapat berkata:
"Akulah gembala yang baik …. Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba …untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikanya dan bekuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari bapa-Ku
(Yoh 10 : 14, 18)
Tanpa diragukan lagi, Yesus adalah " Gembala yang Baik." Sebab Dialah satu-satunya yang mengasihi kita secukupnya dengan memberikan hidup-Nya bagi kita.
Sebelum kita berpisah hari ini, mari sekali lagi kita mendengarkan perkataan-perkataan indah dari Tuhan Yesus, yang berkata:
(Yoh10)
9 Akulah pintu ; siapapun masuk melalui Aku, akan selamat …
10 Tetapi siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah pencuri dan seorang perampok. " Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Seorang upahan bukanlah seorang gembala pemilik domba-domba itu. Jadi ketika ia melihat serigala datang, ia meninggalkan domba-domba itu lalu lari …
14 Akulah gembala yang baik …
27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku ; Aku mengenal mereka ; dan mereka mengikuti Aku.
28 Aku memberikan mereka hidup yang kekal, dan mereka pasti tidak akan binasa ; tidak seorangpun dapat merebut mereka dari tangan-Ku!"
Sahabat-sahabat, para pendengar sekalian, siapa yang engkau ikuti? Apakah saudara mengikuti Gembala yang baik? Atau apakah saudara mengikuti orang lain?
Kami berterima kasih karena anda telah mendengarkan siaran kami dan mengundang saudara untuk bergabung bersama kami pada program kami selanjutnya, untuk mendengarkan apa yang diajarkan Yesus tentang belas kasihan yang memenuhi hati Allah.
Allah memberkati saudara sambil mengingat apa yang Yesus sang Mesias katakan mengenai diri-Nya :
"Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat !… Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.(Yoh 10: 9, 11)