Jalan Ke Surga Telah Rata
Salam Pembukaan: Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita mengikuti bagaimana Firaun mencoba menentang sabda Allah yang disampaikan oleh Musa dan Harun hambaNya yaitu untuk melepaskan umat Israel pergi dari Mesir. Akhirnya, Allah mendatangkan tulah demi tulah penghukuman atas Mesir. Tapi setelah 9 tulah penghukuman pun, Firaun masih tetap berkeras hati dan tidak mau melepaskan orang Israel.
Hari ini akan kita lihat bagaimana Allah mendatangkan tulah yang terakhir yaitu tulah ke sepuluh, tulah yang akan memaksa Firaun untuk melepaskan orang Israel. Kita ingat bahwa sesudah tulah ke 9 Firaun berkata kepada Musa dan Harun: “enyah dari ghadapanku, jangan sampai aku melihat wajahmu lagi, karena kalau itu sampai terjadi, kau pasti mati.” Sekarang saudaraku, mari kita baca pada pasal yang ke 11, dan mendengar bagaimana Allah menjawab Firaun, lewat mulut Musa.
Tertulis dalam Kitab Suci: “4 Musa berkata kepada raja, "Beginilah kata TUHAN, 'Kira-kira waktu tengah malam Aku akan menjelajahi tanah Mesir. 5 Setiap anak laki-laki yang sulung di Mesir akan mati, mulai dari anak raja Mesir sampai kepada anak dari hamba perempuan yang menggiling gandum. Anak yang pertama lahir dari semua ternak akan mati juga. 6 Di seluruh Mesir akan terdengar suara ratapan yang kuat, seperti yang belum pernah terjadi dan tak akan terjadi lagi. 7 Tetapi di kalangan Israel, baik manusia maupun ternak tidak akan diganggu. Maka kamu akan tahu bahwa Aku, TUHAN, membuat perbedaan antara orang Mesir dan orang Israel.'" 8 Akhirnya Musa berkata, "Semua pejabat Tuanku akan datang dan sujud di depan saya dan minta supaya saya dan bangsa saya meninggalkan negeri ini. Sesudah itu saya akan pergi." Lalu dengan marah sekali Musa meninggalkan raja.”
Saudaraku, kita lihat di sini bahwa Allah merencanakan satu tulah lagi, tulah yang lebih kejam dari ke 9 tulah yang sudah lewat. Yang akan datang ini adalah kematian yang tidak bisa ditolak dari setiap anak sulung di Mesir. Itu berarti anak-anak Israel juga dapat tertimpa tulah ini, tapi seperti yang dikatakan dalam Kitab Suci: akan ada perbedaan antara orang Israel dan orang Mesir. Bagaimana perbedaan itu direncanakan oleh Allah?
Saudaraku, mari kita lanjutkan membaca kitab suci, begini tertulis di sana: ” 1 TUHAN berbicara kepada Musa dan Harun di tanah Mesir. Katanya,…. 3 Sampaikanlah perintah ini kepada seluruh umat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini, setiap orang lelaki harus memotong seekor anak domba untuk dimakan bersama keluarganya… 5 Kamu boleh memilih domba atau kambing, tetapi harus yang jantan, berumur satu tahun, dan tidak ada cacatnya. 6 Kamu harus menyimpannya sampai tanggal empat belas. Pada hari itu, sorenya, seluruh umat Israel harus memotong anak domba itu. 7 Sedikit darahnya harus dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas pintu rumah tempat mereka memakannya. 8 Malam itu juga dagingnya harus dipanggang dan dimakan dengan sayur pahit dan roti tak beragi. 9 Anak domba itu harus dipanggang seluruhnya, lengkap dengan kepalanya, kakinya dan isi perutnya. Makanlah daging yang sudah dipanggang itu, jangan ada yang dimakan mentah atau direbus. 46 Seluruh daging domba itu harus dimakan di dalam rumah, dan tak boleh dibawa ke luar. Jangan mematahkan satu pun dari tulangnya.
11 Pada waktu makan kamu harus sudah berpakaian lengkap untuk perjalanan, dengan sandal di kaki dan tongkat di tangan. Kamu harus makan cepat-cepat. Itulah perayaan Paskah untuk menghormati Aku, TUHAN. 12 Pada malam itu Aku akan menjelajahi seluruh tanah Mesir, dan membunuh setiap anak laki-laki yang sulung, baik manusia, maupun hewan. Aku akan menghukum semua ilah di Mesir, karena Akulah TUHAN. 13 Darah yang ada pada pintu rumahmu akan menjadi tanda dari rumah-rumah tempat tinggalmu. Kalau Aku melihat darah itu, kamu Kulewati dan tidak Kubinasakan pada waktu Aku menghukum Mesir.
Mari berhenti dulu di sini, Apakah anda lihat bagaimana Allah membuat rencana untuk melepaskan anak sulung dari setiap orang Israel? Ini rencana yang amat luar biasa, yang bagi cara berpikir manusia mungkin adalah cara yang bodoh. Masakan orang bisa luput dari malaikat maut hanya dengan darah domba? Apakah kemampuan darah anak domba yang tidak bercacat yang dioleskan di ambang pintu masuk rumah? Tapi begitulah. Itulah cara yang diberikan Allah kepada Musa dan Harun. Perintah Allah ini lalu disampaikan Musa dan Harun kepada seluruh umat Israel, waktu mereka mendengar rencana penyelamatan itu, para pemuka dan seluruh umat merendahkan diri sujud menyembah Allah. Dan mereka melakukan seperti yang diperintahkan Allah.
Selanjutnya menurut Kitab Suci: “29 Tengah malam itu TUHAN membunuh semua anak laki-laki yang sulung bangsa Mesir, mulai dari anak raja, sampai kepada anak orang-orang tahanan di penjara. Semua ternak yang pertama lahir pun dibunuh. 30 Malam itu raja, para pejabat dan semua orang Mesir terbangun. Di seluruh negeri Mesir terdengar suara ratapan yang kuat karena tidak ada satu rumah pun yang tidak kematian seorang anak laki-laki.”
Bayangkan kalau saudara anda di malam seperti itu. Malam yang sungguh mengerikan…. Malam yang dipenuhi jerit kematian dan tangis kesedihan di seluruh negeri Mesir, sebab tidak ada satu rumahpun di Mesir yang tidak mengalami kematian. Tapi sebaliknya, tidak ada satu rumah pun dari keluarga orang Israel yang mengalaminya. Karena apa? Karena Allah memenuhi janjiNya:”kalau Aku melihat darah, aku akan melewatimu, atau meloloskanmu.”
Lagi dalam Kitab Suci dikatakan:” 31 Malam itu juga, raja memanggil Musa dan Harun dan berkata, "Pergilah dari sini, kamu semua! Tinggalkan negeriku! Pergilah memuja Allahmu seperti yang kamu minta. 33 Orang Mesir mendesak orang Israel supaya cepat-cepat meninggalkan negeri itu. Kata mereka, "Kami semua akan mati kalau kamu tidak pergi!"
Sekarang pada akhirnya Firaun dan seluruh rakyat Mesir dipaksa untuk mengakui bahwa Allah Ibrahim, Allah Isak dan Israel adalah Allah yang Maha Kuasa, Allah yang melampaui semua berhala, sihir and tenung orang Mesir. Tidak mungkin ada telur mentah yang tertumbuk batu masih tetap utuh, begitu pula tidak ada orang yang dapat menentang Allah dan menang!
Malam itu juga, orang Israel meninggalkan Mesir, dan mereka membawa banyak harta benda karena orang-orang Mesir memberikannya kepada mereka.
Selanjutnya dikatakan dalam Kitab Suci: “35 Mereka juga sudah melakukan apa yang dikatakan Musa, yaitu meminta perhiasan emas dan perak serta pakaian dari orang Mesir. 36 TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati kepada orang Israel, sehingga mereka memberikan segala yang diminta orang Israel. Dengan cara itu orang Israel membawa kekayaan orang Mesir keluar dari negeri itu….40 Bangsa Israel sudah tinggal di Mesir 430 tahun lamanya.
Semua ini, saudaraku…… terjadi seperti yang telah dikatakan Allah dulu kepada Ibrahim.
Saudaraku, apa yang kita lihat dalam kisah hari ini dikenal sebagai Paskah yang berarti “dilewati,luput atau lolos”. Dan dalam peristiwa ini, tersimpan begitu banyak kekayaan kebenaran Allah. Ada banyak sekali yang ingin dan dapat dikatakan. Tapi karena sempitnya waktu pertemuan kita, maka hanya ada satu kebenaran yang ingin kami tinggalkan untuk saudara, yaitu dari janji Allah : “Kalau Aku melihat darah, Aku akan meloloskanmu.” Allah sudah memutuskan bahwa semua anak sulung akan selamat kalau ada lambang pulasan darah di ambang pintu rumahnya. Ini berarti Allah membuka sebuah jalan keselamatan melalui darah anak domba. Jika seorang anak Israel bertanya kepada ayahnya: “kenapa domba itu harus dibunuh, pak?” Maka ayah itu akan menjawab seperti ini: “Anakku, Allah sudah mengutuk semua anak sulung di negeri ini untuk mati. Ini karena dosa harus mendapat hukuman. Tapi Allah dalam belas kasihannya menyuruh kita untuk mengorbankan seekor domba yang tidak bercacat dan mengoleskan darahnya ke pinti-pintu, supaya tulah tidak menimpa kita. Domba itu harus mati sebab upah dosa adalah maut. Domba itu menggantikan tempat kita, kita mengorbankannya sebagai ganti diri kita, sama seperti Ibrahim mengorbankan domba sebagai ganti anaknya. Hanya apabila Ia melihat darah di ambang pintu, Dia akan melewati rumah kita.
Sahabat pendenganr, kita harus menyadari bahwa dihadapan Allah semua keturunan Adam sama seperti anak-anak sulung orang Mesir dan Israel pada malam itu. Hukum Allah yang kudus mngharuskan semua orang termasuk kita untuk mati dan berdapan dengan penghakiman Allah. Inilah yang dimaksud Kitab Suci waktu mengatakan: “ Tidak ada perbedaan, sebab semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah “ . Upah dosa adalah penghukuman kekal, “ Terbuang dari hadirat Allah dan dari kemuliaan kuasanya .”
Lalu apa yang harus kita kerjakan supaya bisa selamat? Bagamana dapat menyelamatkan manusia dari hukuman dosa tanpa mengkompromikan kebenaranNya ? kita tidak dapat membahasnya lebih jauh hari ini tapi satu hal yang perlu kita ingat adalah : Domba yang dikorbankan orang Israel supaya terhindar dari tulah adalah gambaran dari Penebus yang akan datang, dan mencurahkan darahNya untuk membayar utang dosa semua keturunan Adam. Mengenai Penebus ini Kitab Suci mengatakan : “ Dia telah mati satu kali untuk segala dosa kita, Dia yang benar bagi orang yang tidak benar untuk membawa kita kepada Allah sama seperti domba yang dikorbankan orang Israel pada waktu paskah di Mesir. Jadi darah domba itu yang dikorbankan orang Israel dan di sapukan ke pintu-pintu supaya anak sulung merka tidak mati adalh sebuah ilustrasi. Untuk menggambarkan darah juruslamat yang tertupah di kayu salib sehungga barang siapa yang percaya padaNya, dapat lolos dari penghukuman kekal Allah.
Bagaimana dengan anda? Tahukah saudara bahwa para Nabi Allah telah menulis tentang darah Penebus ini? Darah yang tertumpah untuk memadamkan murka Allah dan memberikan kepada kita semua kehidupan percayakah saudara bahwa darah itu mempunyai kuasa untuk menyelamatkanmu dari penghukuman neraka dan menjadi jaminan bahwa anda akan mendapat tempat di hadapan hadirat Allah? Bila tiba hari kiamat nanti apakah pengadilan Allah akan melewatimu ? atau anda akan bernasib sama dengan orang-orang Mesir?
Saudaraku waktu kita telah selesai, terima kasih untuk telah bersama-sama dengan kami dalam program ini Insyah Allah kali yang akan datang kita akan melanjutkan cerita tentang orang-orang Israel dan melihat bagaimana Allah membelah laut untuk membuat jalan bagi mereka. Allah memberkati saudara dan biarlah hatimu menangkap arti perkataan yang di ucapkanNya pada orang-orang Israel :” Apabila Aku melihat darah Aku akan berjalan melewati engkau. “