4
Janganlah mengikuti ajaran sesat
1 Saudara-saudari yang saya kasihi, janganlah cepat percaya kepada seseorang yang mengaku bahwa dia menerima ajarannya atau nubuatannya dari Roh Kudus. Tetapi terlebih dulu kalian harus menguji ajaran atau nubuatannya itu untuk mengetahui apakah itu memang dari Roh Allah atau roh lain. Karena di dalam dunia ini sudah banyak guru dan nabi palsu. 2-3 Inilah salah satu cara untuk menguji kalau di dalam diri seseorang ada Roh Allah: Kalau orang itu mengaku, “Saya percaya bahwa Yesus adalah Kristus* Kristus Lihat catatan tentang nama jabatan Kristus di 1Yoh. 2:22. yang sudah datang dari Allah ke dunia ini sebagai manusia dengan tubuh biasa,” berarti roh yang ada di dalam dia berasal dari Allah. Tetapi orang yang tidak mengaku seperti itu, berarti roh yang ada di dalam dia tidak berasal dari Allah. Orang itu adalah utusan antikristus.† antiristus Lihat catatan tentang antiristus di 1Yoh. 2:18. Dan kalian sudah tahu bahwa antikristus itu sedang datang dan sekarang sudah ada di dalam dunia ini.
4 Jadi anak-anak saya yang saya kasihi, kita berasal dari Allah, dan kita sudah mengalahkan guru-guru palsu itu. Karena Roh yang ada di dalam kita lebih besar dari roh antikristus‡ roh antikristus Secara harfiah, “roh.” Selain dari roh antikristus, ada juga yang menafsirkan bahwa ini menunjukkan iblis. yang sekarang sudah ada di dunia ini. 5 Guru-guru palsu itu berasal dari dunia ini. Dan karena itu, ajaran-ajaran mereka sesuai dengan pikiran orang-orang duniawi. Jadi orang-orang duniawi sajalah yang mendengarkan mereka. 6 Tetapi kita adalah milik Allah. Jadi orang-orang yang mengenal Allah-lah yang mendengarkan kita, sedangkan mereka yang bukan milik Allah tidak mendengarkan kita. Dengan begitu kita bisa mengetahui kalau seseorang mempunyai Roh Kebenaran— yaitu Roh Allah, atau roh yang menyesatkan.
Kasih berasal dari Allah
7 Saudara-saudari yang saya kasihi, marilah kita saling mengasihi. Karena kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi sudah mendapat kelahiran baru dari Allah dan mengenal Allah. 8 Kalau seseorang tidak mengasihi saudaranya seiman, berarti dia tidak mengenal Allah, karena Allah mengasihi semua orang. 9 Dan inilah caranya Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita: Waktu Dia mengutus Anak-Nya yang satu-satunya ke dalam dunia ini supaya kita bisa menerima hidup yang selama-lamanya melalui Anak-Nya. 10 Maka nyatalah kasih yang luar biasa itu: Kasih yang luar biasa bukan ketika kita mengasihi Allah, tetapi ketika Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita— yaitu ketika Allah mengutus Anak-Nya untuk menjadi kurban perdamaian yang menghapus dosa kita di mata Allah, sehingga Allah tidak marah lagi kepada kita.
11 Saudara-saudari yang saya kasihi, kalau Allah begitu mengasihi kita, maka kita juga harus saling mengasihi. 12 Seorang pun belum pernah ada yang melihat Allah. Tetapi kalau kita saling mengasihi, maka Allah hidup bersatu dengan kita, dan kasih-Nya nyata dengan sempurna melalui kita.
13 Beginilah caranya kita bisa mengetahui kalau kita hidup bersatu dengan Allah dan Dia hidup bersatu dengan kita: Melalui Roh-Nya yang sudah diberikan kepada kita. 14 Kami sendiri— yang sudah melihat dan menyaksikan Yesus, bersaksi kepada kalian bahwa hal ini benar: Allah Bapa sudah mengutus Anak-Nya menjadi Raja Penyelamat bagi manusia di dunia ini. 15 Siapa saja yang mengaku, “Saya percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah,” maka Allah bersatu dengan dia, dan dia bersatu dengan Allah. 16 Jadi kita sudah mengenal dan percaya akan kasih Allah kepada kita.
Allah mengasihi semua manusia. Dan kalau kita tetap mengasihi saudara-saudari kita, berarti kita tetap bersatu dengan Allah, dan Allah bersatu dengan kita. 17 Waktu kita hidup bersatu dengan Allah, kasih Allah semakin nyata dengan sempurna di antara kita. Oleh karena itu kita tidak takut lagi akan Hari Pengadilan, karena sudah terbukti bahwa kita hidup di dunia ini sama seperti Kristus hidup. 18 Kalau kasih dari Allah itu berada di dalam hati kita, berarti kita tidak akan takut lagi kepada hukuman Allah. Karena kasih yang sempurna menghilangkan ketakutan. Siapa yang masih takut diadili oleh Allah, berarti dia masih menganggap dirinya layak dihukum. Jadi orang yang takut seperti itu belum mengalami kasih Allah yang sempurna itu.
19 Hendaklah kita saling mengasihi, karena Allah yang sudah terlebih dulu mengasihi kita. 20 Kalau seseorang berkata, “Saya mengasihi Allah,” tetapi dia masih membenci saudaranya, maka dia adalah penipu. Orang yang tidak mengasihi saudaranya yang kelihatan tidak mungkin bisa mengasihi Allah yang tidak kelihatan. 21 Dan memang Allah yang sudah memberikan perintah ini kepada kita: Siapa yang mengasihi Allah harus mengasihi saudaranya juga.