Jalan Ke Surga Telah Rata
Pembukaan: Pada kesempatan yang terakhir kita telah mempelajari dua pasal pertama dalam kitab Zabur. Akan sangat baik jika dalam waktu siaran kita ini ada waktu untuk membaca dan mendiskusikan setiap pasal dalam Zabur. Tapi karena kitab ini terdiri dari 150 pasal, tidak mungkin ada kesempatan untuk melakukannnya.
Meskipun begitu, sebelum kita menutup kitab Zabur, kami ingin kita bersama -sama mempelajari satu nyanyian yang Allah ilhami bagi Daud, yaitu dari pasal 22. Pasal ini sangat penting karena ia merupakan penglihatan ke masa depan tentang bagaimana Almasih akan mati dalam penderitaan yang tak tertahankan, untuk membayar utang dosa semua keturunan Adam. Dalam pasal ini, Daud yang hidup seribu tahun lebih dulu dari Almasih, menyebutkan sekitar 30 peristiwa yang akan terjadi pada hari kematian Almasih. Apabila kita membaca injil yang bercerita tentang Almasih, akan kita lihat bahwa segala sesuatu terjadi persis seperti apa yang telah dinubuatkan Daud, nabi Allah itu. Jadi kita dapat memastikan bahwa nyanyian ini tidak berasal dari pikiran manusai, tetapi dari pikiran Allah. Hanya Allah yang dapat mengatakan peristiwa di masa depan dengan ketepatan seperti itu.
Sekarang mari kita dengarkan apa yang ditulis nabi Daud dalam kitab Zabur 22. Dalam pasal ini Daud menulis pikiran- pikiran ini yang mungkin ada dalam pikiran Almasih pada hari Dia akan mencurahkan darahNya sebagai bayaran atas dosa. Dia berkata :
(Mazmur 22:2, 4, 7, 15, 16, 17)
Mari kita berhenti sebentar di sini. Dapatkah saudara menangkap apa yang ditulis nabi Daud tentang Almasih? Seribu tahun sebelum Almasih datang kedunia, Daud menulis: “Aku dikepung gerombolan penjahat, seperti kawanan anjing mereka mengerumuniku, melubangi kaki dan tanganku.” Dengan perkataan ini Daud menunjukkan penglihatannya di masa depan tentang bagaimana anak- anak Adam akan melubangi tangan dan kaki Almasih dengan memakunya di salib. Kenapa nabi Daud menulis didalam mazmur bahwa gerombolan orang jahat melubangi tangan dan kakinya? Kenapa Almasih harus menderita rasa sakit yang amat sangat dalam kematiaanNya? Kenapa Allah membiarkan manusia membunuh penebus yang kudus yang diutusNya?
Firman Allah memberikan jawaban bagi kita. Penting sekali artinya bahwa penebus mati dalam rasa sakit yang tidak tertahankan dan mengalami kematian yang mengerikan, supaya dengan begitu dia dapat menggantikan tempat kita dan menanggung hukuman Allah, menggantikan kita. Saudaraku, karena upah dosa ialah maut dan penghukuman kekal di neraka, maka sangat besar artinya bahwa Almasih merasakan siksaan neraka yang seharusnya kita terima karena dosa kita. Allah dalam kasih karuniaNya telah merencanakan untuk mengutus seorang penebus yang tidak ternoda oleh dosa, sehingga dengan demikian, atas pilihannya sendiri, ia “mati bagi semua orang.” Dengan cara seperti ini barulah Allah dapat membuka sebuah jalan pengampunan dosa dan sebuah pintu kepada kehidupan kekal bagi anak- anak Adam, tanpa mengkompromikan keadilanNya. Almasih yang akan membayar ganjaran karena dosa- dosa kita. Kematian Almasih yang tidak bersalah adalah alasan bagi Allah yang maha benar untuk dapat menghakimi semua orang yang percaya kepada Almasih sebagai orang yang benar.
Apa yang ditulis Daud tentang kematian Almasih sungguh –sungguh mengagumkan. Pikirkanlah ini! Seribu tahun sebelum Almasih lahir, Daud sudah menulis secara terperinci bagaimana Almasih akan menderita di atas kayu salib tempat Ia akan dipaku. Barangkali kita perlu mengerti dan mengingat hal ini: Kebiasaan atau budaya penyaliban -di mana kematian datang dengan cara yang sangat menyakitkan, adalah milik bangsa Romawi. Pada waktu Daud menulis tentang penyaliban dalam mazmurnya, bangsa Romawi saja belum ada di dunia, dan tidak ada satu orang pun pada masa itu yang tahu jenis hukuman mati yang seperti ini, yaitu dengan penyaliban itu dengan memaku orang ke salib. Tapi Allah telah mengilhami Daud untuk menuliskan Mazmur yang berisi pesan tentang kematian Almasih di atas kayu salib, sehingga kita dapat yakin sepenuhnya bahwa kematian Almasih di atas salib adalah rencana Allah untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa.
Kebenaran yang terkandung dalam pasal ini sangat jelas, dan kita pantas memberi perhatian pada hal tersebut. Meskipun begitu, tidak semua orang menerima pesan Allah yang begitu jelas ini. Sampai pada hari ini, masih ada beberapa pertentangan tentang apa yang ditulis Daud nabi allah, mengenai kematian Almasih di atas salib. Kata mereka: “Allah tidak mungkin akan membiarkan Almasih mati dengan cara yang begitu memalukan dan menyakitkan! Tapi mereka yang berpikir seperti itu, adalah orang-orang yang tidak memperdulikan apa yang ditulis oleh para nabi dalam Kitab Suci, dan juga pada rencana Allah untuk menyelamatkan orang berdosa. Saudaraku yang terkasih, berhati-hatilah jangan sampai engkau tidak memperdulikan, atau bersikap masa bodoh dengan jalannya Allah untuk mendapatkan keselamatan. Nasehat orang bijak mengajar :”sebelum engkau menyadarinya, ketidakperdulian, atau masa bodoh akan membunuhmu.”
Dan kata Firman Allah: “bagaimana kita dapat luput jika kita tidak memperdulikan keselamatan yang begitu besar? Kabar tentang salib adalah kebodohan bagi orang-orang yang akan binasa, tapi untuk kita yang telah diselamatkan ia adalah kekuatan Allah.”
Sekarang, marilah lebih jauh kita lihat apa yang ditulis Daud mengenai situasi kematian Almasih di atas salib. Kita dengar bagaiamana Almasih berseru: “(Mzr 22: 2,8,9,15-19)”
Dengan kata-kata ini, Daud memberitahukan bahwa setelah Almasih di paku ke salib, Ia akan dihina, diolok-olok, dia akan dijadikan tontonan, dan orang-orang akan membagi-bagi pakaianNya, membuang undi untuk jubahnya. Dan persis seperti inilah hal-hal yang terjadi dan menimpa Almasih 1000 tahun setelah Daud menuliskanya. Sekarang dengarkan apa yang tertulis dalam injil mengenai kematian Almasih.., kata Kitab Suci: “ (Mat 27;35,36,39,40)”
Jadi Injil mencatat bagaimana perkataan Daud, nabi Allah itu benar-benar terjadi atau digenapi.
Kita juga membaca hari ini, bahwa Daud sudah lebih dulu mengatakan bahwa Almasih akan merasa sangat haus dan menderita bukan hanya secara jasmani, tapi juga dikedalam jiwa dan rohNya. Perasaan merana inilah yang membuat Almasih berteriak pada ayat yang pertama: “Allahku, ya Allahku..kenapa engkau meninggalkan aku?” Waktu kita mempelajari Injil akan kita lihat bahwa segala sesuatu terjadi persis seperti yang telah lebih dulu dikatakan Daud dalam Zabur ini. Kenapa Almasih berseru dari atas salib: “Allahku , Allahku, kenapa engkau meninggalkan aku?” Karena Alalg itu kudus dan tidak dapat bertoleransi dengan dosa. Allah sendiri harus memalingkan muka, menyangkali Almasih yang terpaku di salib, dan memisahkan diriNya dari Almasih… karena Allah menanggungkan kepadaNya (Almasih) ganjaran bagi semua dosa kita. Itulah sebanya, Kitab Suci berkata: “Allah menjadikan (Almasih) yang tidak berdosa, menjadi dosa karena kita, supaya di dalam dia, kita dapat dibenarkan oleh Allah.”
Terpujilah Allah, ada satu hal lagi yang telah lebih dulu dilihat oleh Daud dalam kitab Zabur yang sungguh merupakan khabar gembira ! dalam pasal 16 Daud menuli tentang Almasih katanya: “Engkau Allah, tidak akan membiarkan aku masuk kedalam liang kubur dan tidak akan Kau biarkan orang yang Kau kasihi melihat kebinasaan. Kau tunjukkan kepadaku jalan menuju kehidupan. Dengan cata ini Daud mengatakan lebih dahulu bagaimanan Allah telah merencanakan unutuk membangkitkan Almasih dari kubur supaya barang siapa yang percaya kepadaNya dapat hidup bersamaNya dalam kekudusan hadirat Allah untuk selamanya.! Begitu pula Kitab Suci Injil menyatakan: “ (Almasih) sudah mati bagi dosa-dosa kita sesuai yang tertulis dalam kitab suci …. Ia dikuburkan, (dan) Ia telah dibangkitkan pada hari yang ke tiga seperti yang tertulis dalam Kitab Suci .
Daud juga lebih dahulu mengatakan bahwa setelah Almasih bangkit dari antara orang mati Allah akan mengangkat Dia ke surga dan menyuruh Dia untuk duduk di sebelah kananNya, sampai waktuNya Ia datang kembali untuk menghakimi manusia di bumi. Inilah yang ditulis Daud dalam Zabur 110 waktu ia mengatakan: “ Allah berkata kepada tuanku duduklah di sebelah kakanKu sampai Aku membuat musuh-musuhmu bertekuk lutut padamu. Di akhir pasal 22 Daud menulis: Seluruh ujung bumi akan ingat dan berbalik kepada Allah, dan segala suku bangsa akan sujud menyembah Dia… angkatan-angkatan yang akan datang akan melayani Dia dan turun temurun namaNya akan diberitakan. Mereka akan mengabarkan kebenaranNya kepada bangsa yang belum lahir sebab Tuhan telah menyelamatkan umatNya.
Mazmur ini diakhiri dengan kata-kata : “ Sudah menyelamatkan.” Jadi apa yang akan diperbuat oleh Almasih Dia akan mati sebagai ganti semua orang berdosa. Dia akan memenuhi segala sesuatu yang Allah janjikan kepada Adam dan Hawa mengenai penebus yang akan menyelamatkan mereka dan keturunan mereka dari ganjaran dosa mereka. Alamasih akan mati sebagai korban terakhir. Dengan kematiannNya di atas kayu salib Almasih akan menggenapi lambang pengorbanan binatang yang dituntut Allah dari orang berdosa pada jaman sebelumnya. Seperti domba yang mati untuk menggantikan anak Ibrahim sang Penebuspun akan mati sebagai ganti orang berdosa di mana kematianNya adalah kurban yang sempurna dan yang terakhir untuk semua orang- untuk selamanya. Inilah khabar baik Allah bagi dunia Almasih mati di tempatmu, menggantikanmu ! percayalah padaNya dan engkau akan selamat dari penghukuman Allah. Jalan keselamatan terbuka lebar unruk semua orang yang percaya. Itulah sebabnya pada saat terakhir sebelum Almasih mati, Dia berseru “Sudah genap”. “ Dia sudah menyelamatkan. Dan Allah menegaskan kesempurnaan korban Almasih dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati pada hari yang ke tiga. Kita akan melihat hal ini lebih terperinci pada saat kita mempelajari kitab Injil.
Sementara itu biarlah kita mengingat akan hal ini: Seribu tahun sebelum kelahiran Isa Almasih nabi Daud telah lebih dahulu mengatakan bahwa, orang-orang berdosa akan melobangi tangan dan kaki Almasih. Dan lagi janganlah kita lupakan apa sebabnya Almasih harus mati dengan penuh kesengsaraan. Dia telah mati bagimu dan bagiku, dan bagi semua orang berdosa supaya barang siap yang percaya padaNya tidak akan binasa, melainkan mendapatkan hidup yang kekal. ! Alamasi membiarkan orang-orang jahat melubangi tangan dan kakinya karena keinginanNya adalah melakukan kehendak Allah, dan karena kasihNya yang besar kepadamu dan kepadaku. Dengarkan apa yang dikatakan Isa Alamasih dala Injil: “ (Joh 10:17-18)”
Saudara pendengar adakah syukur dan pujian kepada Allah dalam hatimu karena Ia telah mengutus Almasih untuk menyelamatkanmu dari dosa-dosamu? Kitab Suci berkata: “ (Isa Alamsih) telah menderita untuk kamu, Dia sendiri yang memikul semua dosa-dosa kita pada diriNya di atas kayu salib, supaya kita bebas dari kekuasaan dosa dan hidup menurut kehendak Allah…. Oleh luka-lukaNya kita telah disembuhkan. Isa Almasih telah diserahkan untuk dibunuh karena dosa-dosa kita … dan Ia telah dibangkitkan kembali untuk memungkinkan kita berbaik kembali dengan Allah. “Supaya barang siapa yang percaya kepadaNya tidak akan binasa tetapi mendapat hidup yang kekal.!”
Kiranya Allah membuat segala sesuatu yang kita pelajari hari ini, menjadi jelas bagi anda. Terimakasih sudah mendengarkan siaran kami. Insya Allah dalam perjumpaan yang akan datang, kita akan melanjutkan pada Tulisan Para Nabi dan mendengarkan kisah tentang anak Daud, Sulaiman.
Allah memberkatimu, saat anda merenungkan kenapa Allah mengilhami Daud untuk menulis: “Mereka melubangi tangan dan kakiku!”