Jalan Ke Surga Telah Rata
Pembukaan: Hari ini, sebagian dari pelajaran kita, kita akan melihat sebuah kisah yang sangat menyentuh… kisah cinta, yang tercata dalam kitab suci. Dalam pelajaran kita yang terakhir, kita lihat bagaimana Yosua memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Kita membaca tentang bagaimana Allah berjalan di depan Yosua dan bangsa Israel mengenyahkan musuh-musuh mereka dan membawa mereka ke dalam Tanah Kanaan yang permai, tanah yang Allah janjikan akan menjadi milik bangsa itu kepada Ibrahim. Hari ini rencanya kita akn melihat dua bagian dari Kitab Suci: yang mengikuti Kitab Yosua. Kitab-kitab itu adalah: Kitab hakim-hakim dan Kitab Rut. Ke dua kitab ini menunjukkan kepada kita, hal-hal yang terjadi pada masa di antara zaman nabi Yosua dan zaman Nabi Daud.
Sebelum kita mulai melihat ke dalam kitab Hakim-Hakim, kita perlu membaca pesan terakhir Yosua kepada bangsa Israel sebelum dia meninggal dunia. Pada pasal terakhir kitab Yosua, Yosua memanggil seluruh pemimpin bangsa Israel, untuk memperingatkan dan mendorong supaya mereka mengasihi dan mentaati Tuhan Allah mereka, yang telah membawa merka ke luar dari Mesir dan memberikan tanah yang subur dan permai yang sekarang mereka diami. Dalam kata-kata terakhirnya Yosua berkata kepada mereka: “Seandainya kamu tidak mau mengabdi kepada TUHAN, ambillah keputusan hari ini juga kepada siapa kamu mau mengabdi: kepada ilah-ilah lain yang disembah oleh nenek moyangmu di Mesopotamia dahulu atau kepada ilah-ilah orang Amori yang negerinya kamu tempati sekarang. Tetapi kami--saya dan keluarga saya--akan mengabdi hanya kepada TUHAN." Maka umat Israel itu menjawab: ” kami mau mengabdi kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita!"
Sekarang, mari kita lihat apa yang sesungguhnya terjadi. Dalam kitab hakim-hakim pasal ke dua, Kitab Suci berkata: “7 Selama Yosua hidup, orang Israel mengabdi kepada TUHAN. Setelah Yosua meninggal pun mereka tetap mengabdi kepada TUHAN selama mereka dipimpin oleh orang-orang yang telah melihat sendiri segala keajaiban yang dilakukan TUHAN untuk orang Israel. 8 Yosua anak Nun--hamba TUHAN itu--meninggal dunia pada usia seratus sepuluh tahun. 9 Ia dimakamkan …di daerah pegunungan Efraim 10 Kemudian seluruh angkatan itu meninggal juga. Dan angkatan yang berikutnya tidak mengenal TUHAN, karena mereka tidak mengalami apa yang telah dilakukan TUHAN untuk bangsa Israel.
11 Kemudian orang Israel berdosa terhadap TUHAN. Mereka tidak lagi menyembah TUHAN, Allah nenek moyang mereka, yaitu Allah yang telah membawa mereka keluar dari Mesir. Mereka mulai menyembah dewa-dewa lain yang disembah oleh bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Maka TUHAN marah kepada mereka
Jadi orang Israel, melupakan Tuhan Allah mereka, berbalik dari Dia dan mengikuti agama bangsa-bangsa di sekitar mereka. Tapi bangsa-bangsa itu, tidak mengenal Allah yang sejati dan tidak memiliki sabdaNya. Mereka menyembah Baal. Baal adalah berhala yang oleh bangsa-bangsa di Kanaan di sembah sebagai allah. Mereka membuat patung-patung untuk menggambarkan Baal dan menyembah benda-benda itu. Mereka menyangka yang mereka lakukan adalah penyembahan kepada Allah, karena Setan telah menyesatkan mereka. Setan juga menyesatkan banyak orang Israel, itu sebabnya mereka berbalik dari Allah dan mengikuti bangsa-bangsa di dekat mereka menyembah Baal. Jadi, bukannya mengikuti jalan kebenaran yang telah Allah tetapkan, yang ada dalam hukum-hukum Musa yaitu pengurbanan hewan dan persembahan darah untuk menutupi dosa… umat Israel setelah jaman Yosua ini malah memilih untuk mengikuti jalan yang palsu, yaitu agama Baal. Mereka tidak perduli pada hukum Allah yang pertama, yaitu: “jangan ada padamu Allah lain di hadapanku… sebab Aku, Tuhan Allah mu adalah Allah yang cemburu… Orang-orang yang membenci Aku, Kuhukum sampai kepada keturunan yang ketiga dan keempat. 6 Tetapi Aku menunjukkan kasih-Ku kepada beribu-ribu (generasi) orang-orang yang mencintai Aku dan taat kepada perintah-Ku” Tentunya, Allah tidak berdiam diri melihat kelakuan bangsa Israel ini.
Sekarang mari kita lanjutkan pembacaan kita:
11 Kemudian orang Israel berdosa terhadap TUHAN. Mereka mulai menyembah Baal dan Asytoret serta dewa-dewa lain yang disembah oleh bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Maka TUHAN marah kepada mereka dan membiarkan gerombolan menyerang dan merampok mereka. Mereka tidak berdaya menghadapi musuh-musuh di sekeliling mereka. 15 Setiap kali mereka pergi bertempur, TUHAN melawan mereka, seperti yang sudah diperingatkan-Nya kepada mereka. Maka mereka mengalami kesulitan yang sangat besar.
Selanjutnya kitab Hakim-hakim ini mencatat bagaimana orang Israel mengeraskan hati mereka dan meninggalkan Allah, berulang-ulang. Dan setiap kali mereka berbalik dari Allah, Allah menyerahkan mereka ke dalam tangan musuh-musuh mereka, untuk menghukum mereka, supaya mereka mau mengakui dosa mereka dan bertobat dan diselamatkan dari kehancuran. Setiap kali bangsa Israel benar-benar bertobat, Allah akan membangkitkan seorang pemimpin yang akan menyelamatkan mereka dari musuh-musuh mereka. Kami ingin menceritakan kepada anda kisah seorang pahlawan bernama Gideon, yang mengalahkan bala tentara yang besar dan sangat kuat hanya dengan 300 orang, atau tentang Samson yang seorang diri mengalahkan ribuan tentara, seandainya waktu kita cukup banyak. Barangkali sebaiknya anda membaca sendiri kisah-kisah ini dari Kitab Hakim-Hakim.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kitab Hakim-Hakim ini, menunjukkan kepada kita bahawa setiap kali bangsa Israel berpaling dari Allah dan FirmanNya, Allah akan menghukum mereka sehingga mereka bertobat dari dosa itu dan kembali kepadaNya. Waktu mereka bertobat, Allah akan membangkitkan seorang pemimpin untuk melepaskan mereka dari musuh-musuh mereka. Begitulah garis besar kitab hakim-hakim ini.
Saudara mengherti sendiri bahwa bangsa Israel ini berkali-kali berdosa terhadap Allah, tapi apakah ketidaksetiaan bangsa Israel menjadi penghalang bagi kesetiaan Allah? Tidak. Allah memang menghukum setiap orang yang berbuat dosa, tapi Ia mempunyai rencana dengan orang Israel sebagai suatu bangsa sebab Allah tidak dapat melupakan janjiNya kepada Ibrahim bahwa, ‘oleh keturunanmu, seluruh dunia akan mendapat berkat.” Allah sudah merencanakan akan menjadikan keturunan Ibrahim sebuah bangsa, darimana Juruselamat Dunia akan lahir ke bumi. Tidak ada yang dapat menghalangi rencana Allahbyang inadh ini, tidak dosa orang Israel, tidak Firaun, tidak bangsa Mesir, tidak bangsa Kanaan, tidak agama palsu kepada Baal, bahkan Setan sekali pun. Tidak ada satu hal pun yang dapat menghalangi rencana Allah mengutus ke dalam dunia seorang Juruselamat lewat bangsa Israel..
Sekarang tibalah kita pada kitab pendek setelah kitab Hakim-Hakim, yaitu Kitab Rut. Kisah di dalam buku ini adalah kisah yang luar biasa. Kisah ini seumpama bunga indah yang tumbuh di tempat pembuangan sampah., karena kisah yang satu ini menceritakan kepada kita iman seorang wanita… wanita yang mempercayai Allah atau beriman kepada Allah di tengah-tengah umat yang menyimpang dan berlaku busuk kepada Allah.
Kami tidak dapat membacakan seluruh kitab Rut kepada anda, tapi akan akan berikan garis besar kisah di dalam kitab Rut ini. Rut adalah seorang janda, dan dia bukanlah keturunan bangsa Israel. Rut adalah wanita Moab yang tinggal di negeri Moab, sebelah Selatan daerah orang Israel. Dan bangsa Moab adalah penyembah berhala, yang menganggap rendah Allah orang Israel dan orang Israel sendiri.
Meskipun Rut adalah orang Moab, tapi ia sama sekali tidak menganggap rendah Allah Israel, malah sebaliknya… dengan sepenuh hati dia percaya kepada Allah orang Israel itu. Telah banyak hal yang Rut dengar tentang perbuatan dahsyat Allah orang Israel kepada bangsa itu. Bagaimana IA membawa mereka ke luar dari Mesir sampai menyerahkan negeri Kanaan kepada umatNya Israel. Rut melihat dan menyadari ketentuan Allah yang tertulis dalam Taurat Musa mengenai jalan keselamatan, dan ia menerima pesan yang disampaikan Allah secara tersiat kepada orang Israel itu. Inilah keadaan Rut: IA tinggal di Moab di tengah-tengah para penyembah berhala. Orang tuanya penyembah berhala, dia dilahirkan ke dalam agama orang tuanya, tapi sekarang, Rut tidak lagi percaya pada agama orang tuanya itu. Kepada Allah orang Israel –lah Rut percaya. Jadi tentu saudara dapat memahami sulitnya keadaan Rut. Haruskah Rut tinggal terus dengan orang tuanya, tetap menjalankan agama mereka, menikah dengan seorang laki-laki yang sama sekali tidak mengerti akan imannya kepada Allah Israel? Atau haruskah dia meninggalkan rumah orang tuanya, agama mereka dan pindah ke Israel? Sungguh ini pilihan yang sulit untuk dibuat.
Sebelum kita melanjutkan pada pilihan apa yang Rut buat, kita perlu tahu bahwa Rut ini punya seorang ipar perempuan bernama Orpah. Sama seperti Rut, Orpah juga tahu tentang Allah Israel. Jadi bagi Orpah pun dihadapkan pilihan yang sama seperti Rut, bertahan pada agama nenek moyangnya, atau mempercayai Allah Ibrahim,Isak dan Yakub. Apa pilihan mereka?
Orpah memilih jalan yang mudah, yaitu tetap tinggal di rumah ayahnya, dan menjalankan agama nenek moyangnya. Tapi Ruth memilih jalan yang sulit.. yaitu pergi dari rumah ayahnya dan pindah ke daerah orang Israel. Rut tahu tidak ada orang yang dapat menyembah dua Allah. Tidak mungkin seseorang dapat menyembah Allah Israel dan pada saat yang sama juga menyembah berhala orang Moab. Bagi Rut, lebih baik mentaati Allah dari pada mentaati manusia, itulah keputusannya. Itulah alasan kenapa ia berbalik dari agama nenek moyangnya. Dia rela disalah mengerti oleh sanak saudara dan teman-temannya demi pilihan untuk mengikuti Allah yang sejati dan hidup. Seperti dalam pepatah, kalau ingin mendapatkan madu, jangan takut kepada lebah, begitulah tindakan Rut. Ia tinggalkan rumah orang tuanya dan pindah ke daerah Israel bernama Betlehem.
Di Betlehem ada seoran pria yang bernama Boas. Boas adalah anak Rahab, wanita yang menyembunyikan dua mata-mata Israel saat mereka mengintai kota Yeriko. Boas adalah seorang pria yang hidup dalam kebenaran dan mengetahui sabda Allah. Ia pun seorang yang kaya, punya banyak ladang/sawah. tapi belum beristri.
Kitab Suci mencatat bagaimana Rut, yang sekarang tinggal di Betlehem, punya kebiasaan bangun pagi-pagi dan untuk pergi ladang mengumpulkan gandum yang terjatuh dari tangan penyabit sewaktu mereka bekerja. Rut adalah seorang petani miskin, dan telah diatur dalm hukum Musa, bahwa orang miskin diperbolehkan mengumpulkan gandum dengan cara demikian, sehingga mereka tidak mati kelaparan. Jadi, kitab suci menunjukkan bagaimana Allah memimpin Rut untuk pergi dan memungut di ladang Boas, anak Rahab. Boas memperhatikan bahwa Rut selalu datang ke ladangnya untuk memungut gamdum, dan ia berbicara dengan wanita itu. Boas adalah orang yang hidup benar, dan ia dapat melihat bahwa Rut adalah seorang perempuan yang saleh. Dapat diterka tidak apa yang terjadi selanjutnya? Pasti tidak…, ya Boas dan Rut saling jatuh cinta dan mereka kemudian menikah. Rut menempatkan Allah lebih dari segala sesuatu dalam hidupnya, dan Allah memberkati dia, karena itu.
Selanjutnya kitab suci menceritakan bahwa Boas dan Rut kemudian mepunyai anak bernama Obed, Obed mempunyai anak bernam Isai dan Isai mempunyai anak bernama Daud, yang di kemudian hari menjadi raja bangsa Israel, selain itu dia adalah seorang nabi yang menuliskan banyak Zabur. Dan dari keturunan Daud ini, sang Penebus dilahirkan, yaitu Juruselamat dunia, yang tentang Dia semua nabi telah bernubuat.
Sudah kita lihat hari ini, bagaimana Allah bekerja dalam hidup Rut seorang wanita yang bukan bangsa Israel. Sementara bangsa Israel berbalik dari Allah Tuhan mereka untuk mengikuti agama bangsa-bangsa di sekitarnya, Rut berbalik dari agama nenek moyangnya untuk mengikuti Allah Israel. Jadi, Alalh sendiri yang membawa Rut ke Betlehem untuk menikah dengan Boas dan menjadi nenek buyut untuk Daud raja Israel. Dalam semua ini, dapat kita lihat, bagaimana Allah terus bergerak maju dengan rencanaNyauntuk membawa sang Penebus itu ke dalam dunia, karena dari keturunan Daud dan di kota Betlehem inilah, Juruselamat dunia ditentukan akan lahir.
Akhirnya, kita harus berpisah di sini. Insya Allah pada kesempatan berikut kita akan melihat tentang kehidupan Daud yang lahir di Betlehem dan merupakan keturunan Ruth dan Boas. Salam perpisahkan kami ucapkan sambil bertanya: Anda sama dengan siapa? Dengan Orpah atau Rut? Apakah anda orang yang selalu memilih jalan yang mudah atau anda anda seorang pemberani seperti Rut yang mau mengambil resiko untuk percaya kepada Allah yang sejati dan hidup?
Terimakasih sudah mendengarkan siaran kami… Allah memberkati saudara ketika anda mengingat perkataan Yosua kepada orang Israel, “Pilihlah bagimu hari ini, siapa yang akan engkau layani sebagai Allah…bagiku dan keluargaku, kami akan melayani Allah. “