Jalan Ke Surga Telah Rata
Salam Pembukaan: Dalam dua pelajaran terkahir, kita telah membaca mengenai Yusuf anak dari Yakub. Hari ini, semoga kita dapat mendengar garis besar dari akhir kisah hidup Yusuf, yang menandai berakhirnya kitab pertama dalam kitab Taurat: Kitab Kejadian. Sudah kita ketahui bahwa Yakub mempunyai 12 anak, dan Yusuf adalah anaknya yang ke11. Mereka semua tinggal di tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Allah untuk menjadi milik mereka. Tapi Yusuf kemudian terpisah dari keluarganya, bukan karena dia menginginkan untuk pergi… tapi karena saudara-saudaranya membenci dia. Kebencian saudara-saudaranya itu timbul karena mimpi-mimpi yang Yusuf ceritakan pada mereka, yaitu bahwa suatu hari nanti kakak-kakanya akan sujud menyembah dia. Karena itu mereka menjual dia sebagai budak. Walaupun hati kakak-kakaknya jahat terhadap dia, Allah menolong Yusuf dari segala kesulitannya. Bahkan dengan pertolongan Allah, Yusuf menjadi seorang yang sangat berkuasa di tanah Mesir, setelah Firaun sang raja, maka Yusuf menjadi orang ke dua. Itu terjadi karena Yusuf dapat mengartikan mimpi Firaun mengenai peringatan Allah akan ada masa kelaparan selama tujuh tahun, setelah mengalami masa kelimpahan dulu selama 7 tahun.
Lalu tibalah masa kelaparan itu, yang melanda seluruh bumi. Di mana-mana orang kekurangan bahan makanan. Termasuk juga di Kanaan. Yakub mendengar bahwa di Mesir ada gandum, jadi dia mengirim ke 10 anak lelaki, kakak-kakak Yusuf pergi ke Mesir untuk membeli gandum. Lalu sampailah mereka di Mesir, dan seperti mimpi Yusuf dulu.. kakak-kakaknya itu sujud menyembah di hadapannya, sebab semua orang yang datang untuk membeli gandum harus menghadap Yusuf dulu. Tapi saudara-saudara Yusuf itu, tidak mengenali adiknya, karena setelah berpisah 20 tahun –sejak hari mereka menjual dia kepada pedagang budak,- mereka menyangka Yusuf sudah mati. Dan meskipun Yusuf langsung mengenali kakak-kakaknya, dia tidak langsung mengakui dirinya kepada mereka.
Hari ini akan kita lihat dari kisah ini, bagaimana Yusuf mengakui dirinya kepada kakak-kakaknya. Kitab Suci berkata:”(Kej 42:7)” Yusuf menanyakan banyak pertanyaan kepada mereka, lalu menuduh mereka sebagai mata-mata dan memasukkan mereka dalam penjara. Ia lakukan ini untuk mengetahui apakah hati mereka yang penuh dusta dan kejahatan sudah berubah atau tidak. Yusuf juga ingin mereka memikirkan hidup dan hati mereka di hadapan Allah. Tiga hari kemudian, Yusuf mengijinkan mereka pergi, tapi tetap menahan satu orang dan berkata kepada mereka yang lain, kalau mereka ke Mesir mereka harus membawa adik mereka, anak Yakub yang bungsu, bernama Benyamin.
Setelah beberapa bulan, anak-anak Yakub itu terpaksa harus kembali lagi ke Mesir untuk membeli gandum. Kali ini mereka datang dengan Benyamin. Waktu mereka tiba dan menghadap Yusuf, mereka di bawa ke rumahnya, karena Yusuf mengadakan pesta bagi mereka. Mereka makin takut saja selama pesta itu, karena duduk setiap orang diatur menurut urutan kelahiran, dari yang paling tua sampai yang paling muda, dan mereka diberi makanan dari meja Yusuf. Tapi setiap kali makanan dibagikan, Benyamin mendapat 5 kali lebih banyak dari saudara-saudaranya yang lain. Tapi mereka masih tetap tidak mengenali bahwa penguasa Mesir itu adalah Yusuf,adik mereka.
Setelah pesta, Yusuf menyuruh para pelayan untuk mengisi karung-karung gamdum saudara-saudaranya, dan juga menyembunyikan tempat minum perak Yusuf di dalam karung Benyamin. Waktu saudara-saudaranya sudah pergi, Yusuf menyuruh kepala pelayannya mengejar mereka dan menuduh mereka telah mencuri. Pendek cerita, waktu ditanya mereka menyangkal telah mencuri, dan berkata kalau sampai barang yang dicari itu ditemukan maka orang yang mengambilnya boleh dihukum mati dan saudara-saudaranya mau untuk menjadi budak Yusuf. Tapi kata kepala pelayan, hanya yang mengambil saja yang akan dijadikan budak, sedangkan yang lain boleh pergi. Lalu seperti yang bisa anda duga, tempat minum dari perak itu ditemukan dalam karung Benyamin. Waktu mengetahui ini, saudara-saudaranya merobek baju mereka tanda berduka, dan kembali ke kota datang menyembah di hadapan Yusuf. Dengan sangat mereka memohon pada Yusuf agar tidak menahan Benyamin, melainkan membolehkan adik bungsu mereka itu pulang ke Kanaan kepada ayah mereka, sedang mereka yang lain akan tinggal di Mesir sebagai budak Yusuf.
Mereka lalu bercerita tentang bagaimana sedihnya ayah mereka setelah kehilangan saudara mereka yang lain, dan bahwa sebenarnya Yakub tidak rela membiarkan Benyamin pergi ke Mesir bersama mereka. Lalu sekali lagi Yudah kakak ke 4, memohon supaya Yusuf boleh membiarkan Benyamin pulang dan dia sendiri akan tinggal menggantikan adiknya itu. Waktu Yusuf melihat kesedihan dan kerisauan hati mereka karena kesalahan yang mereka buat dulu, dan rasa sayang yang sungguh-sungguh kepada ayah dan adik mereka, Yusuf tahu bahwa kakak-kakaknya sudah benar-benar bertobat, dan itu berarti sudah tiba waktunya untuk mengakui siapa dia dihadapan saudara-saudaranya.
Lalu beginilah kata Kitab Suci:’(kej 45:1-15). Setelah itu saudara-saudara Yusuf bersiap-siap untuk kembali rumah ayahnya di Kanaan. Yusuf memberikan kepada mereka kereta-kereta seperti yang diperintahkan Firaun, dan juga memberikan mereka bekal untuk perjalanan.
(Kej 45:25-28) setelah itu, Yakub dan seluruh keluarganya pindah ke Mesir. Sepanjang perjalanan itu, Yakub memberikan persembahan kepada TUHAN dan Allah berkata kepadanya:” (Kej 46:3,4) Setelah perjalanan yang panjang tibalah mereka di Mesir, dan tentu saja betapa senang ayah dan anak ini dapat bertemu kembali setelah lebih dua puluh tahun. Jadi sejak saat itu tinggallah Yakub, yang berganti nama menjadi Israel di Mesir, di daerah Gosyen.Yakub tinggal di Mesir 17 tahun, sebelum akhirnya dia meninggal. Selama itu, keluarga ini telah makin besar jumlahnya, dan menjadi sebuah suku yang sangat besar. Anak-anaknya mengubur Yakub di tanah Kanaan, dalam kubur Ibrahim neneknya.
Setelah kematian Yakub, saudara-saudara Yusuf menjadi kuatir jangan-jangan Yusuf akan membalas kejahatan mereka dulu, tapi Yusuf menenangkan hati mereka dan menjamin bahwa dia tidak akan membalas kejahatan itu, sebab Yusuf percaya, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci: “kamu memang merencakan yang jahat kepadaku, tetapi Allah mengijinkan itu terjadi supaya keadaannya bisa seperti sekarang, aku dapat menolong keluarga kita, menyelamatkan banyak nyawa.” Dalam pasal terakhir kitab kejadian dikatakan demikian:” (Kej 50: 24-26).
Saudaraku, begitulah kisah yang mengakhiri kitab Kejadian ini, kitab pertama dalam Kitab Taurat. Buku ini yang dimulai dengan cerita bagaimana Allah menciptakan kehidupan, diakhiri dengan cerita tentang kematian. Karena dosa Adam, maut telah datang kepada semua manusia. Suka atau tidak, ingatlah bahwa “upah dosa adalah maut.” Bahkan orang sebaik Yusuf pun, yang bergelar:”penyedia kehidupan” harus mengalami kematian, karena dia pun, adalah keturunan Adam, yang membawa akah dosa di dalam hatinya. Dengan pertolongan Allah Yusuf mampu mempersiapkan dan menyediakan gandum bagi rakyat Mesir dan juga bagi kelurganya dari mati kelaparan.. tapi dia, tidak mampu menyediakan bagi mereka kehidupan waktu berhadapan dengan maut itu sendiri. Tapi kita masih tetap dapat bersyukur kepada Allah dengan sukacita, karena dalam kitab Kejadian ini kita telah membaca janji Allah yang ajaib untuk mengutus bagi kita seorang Penyelamat Serba bisa, yang akan mengalahkan maut sendiri. Juruselamat yang dijanjikan Allah itu, akan membebaskan keturunan Adam dari akar dosa dan upah dosa. Akar dosa adalah Setan dan kejahatan hati manusia. Upah dosa adalh kematian dan neraka. Juruselamat yang dijanjikan Allah akan mengalahkan semua hal itu, dan mengubahkan kehidupan orang yang percaya padaNya.
Saudara dan sahabat pendengar, tahukah saudara Juruselamat serba bisa yang telah mengalahkan dosa, kematian dan neraka, menawarkan kehidupan yang kekal pada mereka yang percaya dalam namaNya. Di dalam Injil tentang juruselamat ini dikatakan: Terpujilah Tuhan Allah Israel karena Dia telah datang dan telah menyelamatkan UmatNya. Dia telah memunculkan tanduk keselamatan bagi kita………. seperti yang dikatakannya lewat para nabiNya di masa yang lalu. Amin.
Insya Allah, dalam program yang akan datang kita akan mulai mempelajari buku ke dua kitab taurat yang disebut Keluaran. Allah memberkati anda saat anda merenungkan ayat sucu ini yang merupakan intisari dari Kitab Kejadian: Dimana dosa bertambah banyak disitu Pengasihan Allah makin berlimpah-limpah.